HARIANHALMAHERA.COM–Musibah ambruknya jembatan Tiabo yang tergerus arus sungai saat banjir lalu, tidak ikut ‘menghanyutkan’ rencana ijab qobul kedua pasangan ini. Ya, Saiful Loku, warga Desa Ngidiho, dan Nurbaya Sakola, warga Desa Lalonga.
Rencana pernikahan keduanya sudah ditetapkan sejak jauh hari. Pada Minggu (24/1), kemarin. Saiful yang sudah mengenakan pakaian pengantin berwarna putih dan memakai peci putih, tampak gagah. Demikian pula keluarga besarnya dan rombongan, sudah mengenakan pakaian pesta.
Meski mengenakan sepatu pantofel dan high heels (hak tinggi), rombongan pengantin pria ini tampak santai melewati kali Tiabo dengan rakit. Mereka memang tidak bisa melintas dengan kendaraan karena jembatan penghubung sudah ambruk.
Sementara, satu-satunya akses menghubungkan Desa Ngidiho ke Desa Lolonga yang berjarak sekira 12 km, harus melalui jembatan itu (Tiabo). Mereka pun nekat menaiki rakit. “Ya sudah harus demikian,” singkat salah satu warga yang ikut dalam rombongan.
Usai prosesi akad nikah, Saiful kembali dengan membawa serta istrinya. Keduanya pun masih berbalut baju pengantin. Mereka pun harus menaiki rakit untuk kembali ke Desa Ngidiho. “Perkawinan ini merupakan sejarah. Belum pernah pengantin naik rakit. Semoga Allah terus menyatukan keduanya,” kata salah seorang dari rombongan pengantin pria turut mendoakan.
Meski keadan sulit seperti itu, Saiful dan Nurbaya seolah menikmati. Itu tampak dari beberapa foto yang diunggah beberapa orang yang kebetulan melihat kedua pengantin menaiki rakit.(tr-05/fir)