HARIANHALMAHERA.COM–Hampir 50 tahun warga Desa Katana, Kecamatan Tobelo Timur,Halmahera Utara (Halut), belum tersentuh infrastruktur yang memadai.
Salah satunya akses jembatan di atas sungai yang memisahkan dua lokasi pemukiman dalam satu desa tersebut. Sebagai alternatifnya, mereka yang hendak menyeberangi sungai tersebut harus menggunakan rakit.
Hermy, warga desa setempat mengatakan, Pemda seakan kurang memperhatikan nasib mereka. Padahal, jembatan adalah satu-satunya infrastruktur dasar yang paling dibutuhkan warga, khususnya di Desa Katana.
“Karena kami ini merasa sangat sengsara, apalagi saat musim hujan. Banjir. Tentu kami kewalahan. Karena kami antar anak-anak ke sekolah harus menggunakan rakit,” ucapnya.
Senada disampaikan Mateus Hanca, warga desa setempat. Pria paruh baya itu menuturkan, beberapa bulan lalu satu-satunya jembatan yang menghubungkan warga desa setempat putus akibat diterjang banjir.
“Saat itu kami hanya bisa foto dan video lalu memosting di media sosial, agar pemerintah tahu bahwa inilah kondisi yang terjadi di desa kami. Jadi kami berharap semoga jembatan di desa kami ini segara dibangun secara layak,” tuturnya. (tr-5/Kho)