HARIANHALMAHERA.COM–Program vaksinasi covid-19 sudah berjalan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Hanya saja, sebagian besar warga mengaku belum mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai vaksin.
Diketahui, program sosialisasi vaksin sudah dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun, sepintas diketahui, sosialsiasi baru dilakukan di jajaran pemerintahan itu sendiri. Belum terlihat vaksinasi di tingkatan masyarakat. Apalagi, tidak ada media publikasi untuk menyosialisasikan vaksin dan manfaatnya.
Cerita Esendi Laode, warga Desa Gorua, salah satunya. Dia mengaku masih ragu dengan vaksin, apakah benar aman atau tidak. “Apalagi kami sempat mendengar ada yang habis divaksin sempat dilarikan ke rumah sakit. Ada juga yang sehat, setelah divaksin malah positif corona,” katanya.
Demikian pula yang diutarakan Noris Mohohutu, warga Desa Pelita, Kecamatan Galela Utara. “Saya sehari-harinya melaut, meski kita diberikan vaksin, apa keuntungannya. Di kampung kan tidak ada corona, kenapa kita harus menerima (vaksin),” tanya Noris.
Cerita kedua warga, menjadi catatan bahwa pemerintah masih memiliki tugas penting untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya vaksin. Seperti, kenapa penerima vaksin harus orang yang sehat. Kemudian, syarat-syarat penerima vaksin.
Ini penting karena masyarakat yang tingkat ekonomi keluarga pas-pasan, tentunya tidak akan paham apakah mereka memenuhi syarat menerima vaksin atau tidak. Seperti adanya penyakit bawaan karena selama ini tidak pernah memeriksakan ke dokter. Kalau harus memastikan diri sehata dulu, tentu harus mengeluarkan ongkos.
Menangapi itu, Kepala Dinkes Muhammad Tapi Tapi melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Debby Jualita Leaua Skm MKes, mengatakan Dinkes akan melakukan sosalisasi vaksin sampai Maret. “Akan ada sosialisasi. Kami sebagai pemerintah itu adalah tugas dan tanggung jawab untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin itu baik,” singkatnya.(tr-05/fir)