HARIANHALMAHERA.COM– Pernyataan Fahri Yamin dan rekan-rekannya yang tergabung dalam gerakan masyarakat peduli lingkar tambang (GMP-LT) bahwa kehadiran PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) dan sajian program-programnya belum tepat sasaran untuk mensejahterakan masyarakat setempat, ternyata mendapat sorotan pedas dari sejumlah Kepala Desa (Kades) lingkar tambang PT NHM.
Tak tanggung-tanggung para Kades lingkar NHM pun menyebutkan bahwa komentar mantan Kades Ngofakiaha Kecamatan Malifut, Fahri Yamin yang dicopot gegara kasus manipulasi tandatangan untuk pencairan anggaran hingga rentetan masalah di Desa membuatnya dijebloskan ke jeruji besi itu lebih tendensi politis. Bahkan sengaja dibuat untuk menarik simpati dari sebagian warga yang kritis terhadap perusahan atau tepatnya pencitraan untuk diri sendiri.
Seperti yang disampaikan Kades Tapasoho Kecamatan Malifut, Supardi Gaus, bahwa statement Fahri dan kawan-kawannya (dkk) bukan mencerminkan aspirasi warga lingkar tambang melainkan sikap yang bertendensi politik, dimana sengaja dibuat isu terbalik dengan menyerang PT NHM agar menarik perhatian warga yang kontra NHM dan langkah itu bentuk pencitraan untuk mengundang simpatisan.
“Yang pastinya, statement Fahri dan teman-temannya yang tergabung dalam aliansi itu terkesan bermuatan kepentingan politik 2024 atau pileg,”katanya, kamis (16/6)
Kades Tiowor, Iskandar Hi. Karim pun ikut sesalkan pernyataan fahri tersebut. Menurut Dado, sapaan akrab Kades Tiowor, sebagian besar Pemerintah Desa maupun masyarakat lingkar tambang NHM merasa bersyukur atas kehadiran PT NHM dibawa bendera PT Indotan dengan pimpinan H Robert Nitiyudo Wachjo, sebab banyak perubahan positif yang berdampak pada warga setempat dibanding PT NHM ditangan Newcrest Lt. Mining.
“Saya pikir NHM ditangan H Robert lebih banyak dinikmati warga lingkar tambang daripada NHM dikendalikan Newcrest, dan sebenarnya banyak sekali uluran tangan NHM bersama H Robert untuk mengubah hidup warga dengan menyajikan program yang menyentuh kebutuhan hidup yang mana tertuang dalam program pengembangan masyarakat (PPM) seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan usaha lainnya, termasuk pelayanan kesehatan gratis bagi orang sakit kurang mampu hingga bantuan untuk anak yatim piatu serta janda dan duda lanjut usia,”ujarnya.
Kalaupun ada keterlambatan dalam realisasi program oleh PT NHM lanjut Kades Tiowor, itu sesuatu yang normatif bukan faktor kelalaian, sebab manajemen NHM terus berusaha memberikan yang terbaik terhadap masyarakat lingkar tambang. “Intinya NHM saat ini terbilang lebih luar biasa dalam memberikan kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat melalui sajian program, artinya NHM memberikan sesuatu dapat dikembangkan lebih lanjut bukan habis pakai, dan kita sebagai Pemdes juga perlu pelajari secara detail sehingga implemntasi program tidak terjadi tiba saat tiba akal atau tumpang tindih artinya sinkronisasi dan integrase,”jelasnya.(dit)