HARIANHALMAHERA.COM–Dalam waktu dekat, kurang lebih sekitar 40 orang yang terdiri dari staf dosen serta keluarganya dan para relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Tobelo, bakal melakukan cek up atau pemeriksaan darah lengkap sekaligus pembagian suplemen Herbalove, yakni Golarend dan Pangiar.
Pembagian suplemen ini untuk melihat dan membuktikan manfaat suplemen Herbalove pada orang normal. Ini merupakan uji klinik Herbalove fase ke – 1. Untuk fase ke – 2 ditargetkan akhir Agustus hingga September akan diuji pada pasien Covid yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit, yakni RSUD Tobelo, RSUD Chasan Boesoirie, RSUD Prof. Kandow Manado, dan SR FK UI Depok.
Penemu Suplemen Herbalove, dr. Arend Mapanawang, mengatakan sebelum diuji pada manusia, saat ini uji invivo pada hewan sementra berjalan dengan melibatkan Laboratorium Universitas Brawijaya, Malang, bersama Dr. Ahmad Talib, dosen Universitas Muhamadiyah Maluku Utara (UMMU) yang dipercayakan memantau kegiatan riset di luar Maluku Utara.
“STIKMAH (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera) Tobelo sendiri, berkolaborasi dengan UMMU dalam consorsium percepatan penanganan Covid – 19,” kata dr. Arend yang juga Ketua STIKMAH Tobelo ini.
Riset yang berskala internasional ini, kata dia, hasilnya selain dipantau oleh BPOM RI, juga dari Kemenkes, Kemenristek Brin, Kemenkeu dan Istana. Bahkan dari WHO juga ikut memantau riset tersebut. “Sehingga diharapkan bisa menghasilkan riset yang baik,” harapnya.
“Kami tidak hanya mengklaim lantas lansung produksi, tapi harus mengikuti tahapan riset yang sesuai. Prosedurnya ada, harus uji invitro dulu, uji invivo pada hewan, selanjutnya pada manusia. Ada tahapannya, ” katanya menambahkan.
Uji klinis fase ke-1 ini, lanjut Arend, untuk sementara melibatkan minimal 30 orang sehat. Fase ke-2 sekitar 100 – 200 pasien Covid – 19. Fase ke-3 sekitar 500 – 1000 pasien dan fase ke – 4 melibatkan lebih dari 5000 pasien multicenter. “Untuk fase terakhir ini dilakukan setelah obat sedang diproduksi,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Arend, berbagai persiapan sudah dilakukan. Pekan kemarin dari STIKMAH Tobelo sebagai kampus peneliti mengikuti zoom conference bersama peneliti lainnya, untuk sama-sama saling memberikan masukan terkait hasil riset.
“Selanjutnya tinggal menunggu hasil farmakodinamik uji hewan, yang saat ini sementara berlangsung dan 30 sampel pasien normal. Setelah itu kami akan melakukan zoom conference dengan BPOM pusat dengan melibatkan deputi serta direktur obat tradisional dan kosmetik BPOM,” jelasnya.
Rencananya, kata dia, selain dari BPOM pusat, pihaknya juga akan mengundang Kemenkes dan Kemenristek Brin pada saat zoom conference nanti.
“Seraya berharap semoga upaya dan kerja keras STIKMAH Tobelo dan tim konsorsium bisa menemukan hal yang bisa menolong pasien Covid – 19 secara nasional maupun internasional,” harapnya. (pn/Kho)