HARIANHALMAHERA.COM–Minat masyarakat Halmahera Utara untuk budidaya tanaman kebun (hortikultura) seperti bawang, cabai dan tomat terus melonjak. Pasalnya, budidaya rempah-rempah dapur ini disebut selain untuk tambahan pendapatan menopang hidup juga dapat konsumsi sepuasnya.
Budidaya tomat oleh kelompok tani (Poktan) di Desa Gorua Selatan (Gorsel) Kecamatan Tobelo Utara misalnya, dimana salah satu Poktan Hidayah dari lima poktan yang ada di Gorsel ini ternyata sudah 9 kali menikmati hasil panen.
“Har ini (selasa kemarin,red) kalau tidak salah panen tomat yang ke sembilan dan untuk hari ini hasil panennya mencapai tiga ton lebih yang kami dapat,”kata ketua Poktan Hidayah, Muhammad Ismael Pono, selasa (8/2).
Menurutnya, panen tomat oleh poktan Hidayah ini pemecah rekor, karena panennya paling banyak dari poktan lain yang tersebar di Kecamatan Tobelo Utara.”Sejauh ini poktan kami yang paling terbanyak untuk menghasilkan tomat dari petani hortikultura tomat lain,”terangnya.
Budidaya perkebunan ini lanjutnya, telah mendapat dukungan dari dari pemerintah Desa (Pemdes) Gorsel berupa suntikan dana untuk pengembangan poktan menuju kemandirian usaha.”Usaha perkebunan ini juga dapat dana dari Pemdes,”ujarnya.
Dia pun berharap hasil panen perkebunan dapat diperhatikan Pemkab Halut melalui instansi teknis setidaknya membuka pasar untuk petani hortikultura, sebab penjualan tomat saat ini terkesan tidak berharga. “kami berharap pemda Halut stabilkan harga tomat, karena saat ini harga tomat turun jauh, sebelumnya per kilo Rp 14 ribu, tapi sekarang turun berlibat menjadi Rp. 2500 per kilo. Olehnya kami sangat berharap intervensi pemerintah daerah untuk atasi masalah ini,”pintanya.
Terpisah, Kepala Desa Gorua Selatan, Mirwan Idris, menuturkan bahwa poktan budidaya tanaham perkebuhan di Desa mereka telah diberikan bantuan modal yang bersumber dari Dana Desa (DD), dimana langkah pemdes ini untuk pemulihan ekonomi masyarakat ditengah menghadapi pandemic Covid-19.
“Jadi ada sekitar empat kelompok tani yang kami kasih bantuan modal, karena ini bagian dari program pemberdayaan Desa yang mana bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan ekonomi masyarakat dengan pemberian dana usaha Desa. Dan ini juga tidak terpisah dari pemulihan ekonomi masyarakat di Desa selama masa pandemic Covid-19,”tuturnya.(san)