HARIANHALMAHERA.COM– Departemen Lingkungan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), selasa (14/10) telah melakukan rapat koordinasi dengan para anggota Komite Proper Hijau. Pertemuan yang berlangsung di gedung Two Rivers itu dihadiri langsung Manajer Lingkungan PTNHM, Widi Wijaya beserta tim Lingkungan juga peserta yang telah ditunjuk oleh masing-masing departemen.
PROPER sendiri merupakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Public Disclosure Program for Environmental Compliance), dimana program tersebut berupa evaluasi dalam aspek lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) RI, dengan tujuan peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Ada 5 jenis peringkat penilaian PROPER dalam pengelolaan lingkungan berdasarkan tingkat tertinggi; Peringkat Emas, Peringkat Hijau, Peringkat Biru, Peringkat Merah dan Peringkat Hitam.
Departemen Lingkungan dengan dukungan KTT NHM/Wakil Direktur Operasi, Rado Lawolo dan Manajemen membentuk Komite PROPER Hijau yang terdiri dari karyawan lintas departemen yang nantinya akan bekerjasama mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan oleh tim Lingkungan untuk meraih Peringkat Hijau di tahun depan.
Widi Wijaya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan mengumpulkan perwakilan adalah agar setiap departemen bisa terlibat langsung dan menyiapkan tim untuk dapat berperan aktif menyiapkan data dan dokumen yang dibutuhkan untuk target PROPER Hijau yang akan dihadapi pada tahun mendatang.
Pencapaian PROPER Hijau lanjutnya, adalah tantangan bagi NHM karena selama beroperasi di Gosowong, NHM belum pernah mencapai level ini.
“Harapannya anggota Komite PROPER Hijau dapat berperan aktif dan mendukung dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh Departemen Lingkungan hingga proses administrasi target Peringkat Hijau PROPER dapat terlaksana,”katanya.
Nilai PROPER merupakan citra perusahaan yang berdampak signifikan bagi operasional sebuah perusahaan.
Widi juga menceritakan kejadian keruhnya air Sungai Sagea di Kabupaten Halmahera Tengah menjadi sorotan tidak hanya di Maluku Utara tapi di level nasional, dan hal ini pun berdampak pada perusahaan-perusahaan pertambangan di Maluku Utara agar selalu memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan.
Salah satu anggota Komite PROPER Hijau, Riswandi dari Departemen Human Resources mengapresiasi pembentukan komite ini.
“Saat pertemuan perdana di Two Rivers, kami dipaparkan banyak hal terkait dasar aturan pengelolaan lingkungan, kategori pengelolaan limbah dan pentingnya keterlibatan semua pihak untuk menjaga dan melestarikan lingkungan tidak hanya di Gosowong tapi juga saat kita kembali ke rumah masing-masing,”ujarnya.(dit)