HARIANHALMAHERA.COM– Menanggapi adanya isu demonstrasi yang akan dilakukan kelompok tertentu di wilayah lingkar tambang, langsung disikapi Sangaji Pagu Simon Toloa. Sebagai salah satu pimpinan adat sekaligus koordinator dari empat suku di lingkar tambang, dia mengimbau jika ada persoalan terkait program perusahaan, baiknya diselesaikan secara musyawarah.
“Sebagai warga negara, saya tentunya sangat menghormati kebebasan setiap orang ataupun kelompok untuk menyalurkan pendapat. Namun sebagai kepala suku yang juga sebagai pemegang kedaulatan wilayah adat, tentu berharap agar dalam menyampaikan aspirasi atau tuntutan apapun terhadap pihak perusahaan, hendaknya disajikan secara santun dan bermartabat, agar tidak mencoreng nilai-nilai adat istiadat yang telah diwariskan oleh para leluhur negeri empat sangaji ini,” kata Simon, saat menyambangi kantor Harian Halmahera, kemarin.
Selaku kepala suku Pagu sekaligus koordinator empat sangaji, Simon memahami, bahwa program pemberdayaan yang dilakukan H Robert Nitiyudo Wachjo selaku pemilik saham PT NHM/PT Indotan Halmahera Bangkit, tujuannya ingin menyejahterakan masyarakat. Demikian juga masyarakat punya keinginan yang sama.
“Bagi saya masalahnya mungkin terletak pada kinerja perusahaan terkait pelaksanaan program di masyarakat, sehingga ada aspirasi yang ingin disampaikan. Karena itu, sebagai koordinator empat sangaji, kami menyarankan jika ada hal-hal yang dianggap keliru, maka hendaknya disampaikan secara santun dan beretika melalui forum musyawarah untuk mencapai mufakat,” pintanya.
Simon juga mengingatkan seluruh masyarakat lingkar tambang, agar tidak terprovokasi atas isu-isu maupun hasutan yang mengatasnamakan masyarakat lingkar tambang. “Saya hanya tidak ingin masyarakat lingkar tambang terjebak pada kepentingan politik praktis pihak-pihak tertentu,” ujarnya.
Simon juga berharap seluruh komponen masyarakat tetap menjaga hubungan silaturahmi dengan pemilik saham (H Robert, red). Dia yakin, apa yang sudah diprogramkan dan sudah disepakati bersama, akan direalisasikan perusahaan. “Kehadiran H Robert sebagai pemilik saham PT NHM, harus disyukuri. Karena apa yang dilakukan NHM saat ini, berbeda jauh dari NHM dulu yang masih dipegang pihak asing. Program kesehatan, pendidikan, pertanian, perikanan, ekonomi kreatif, hingga sosial lainnya, langsung menyentuh kebutuhan warga lingkar tambang secara khusus, dan masyarakat Kabupaten Halmahera Utara dan Maluku Utara secara umum,” terang Simon.
“Perlu juga saya ingatkan, bahwa program ini adalah program bersama. Sebagus apapun program, jika hanya satu pihak yang mendukung, maka tidak akan berjalan mulus. Karena program ini sudah disepakati bersama, maka mari demi tujuan bersama (kesejahteraan masyarakat), kita dukung dan kawal semua program. Bila ada kekeliruan, mari sama-sama cari solusi,” pungkasnya.(pn/dit)