Oleh : ARDI M. TOMAGOLA
Wartawan
Sebelum menguasi PTNHM dari Newcrest, Haji Romo (Robert) Nitiyudo Wacjho bersama manajamen PT Indotan rupanya sudah menyiapkan amunisi program yang banyak untuk disuguhkan terhadap masyarakat lingkar tambang. Hal itu terlihat setelah mengambil alih PTNHM yang belum setahun beroperasi, namun sudah meralisasi sejumlah terobosan yang menyentuh kebutuhan dasar hidup masyarakat setempat, yang mana menyajikaan beragam program.
Program inti adalah Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang kemudian dijabarkan secara terperinci di dalamnnya. Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan operasional PTNHM/PT Indotan dalam rangka kontribusi terhadap pembangunan di wilayah operasional perusahaan, khususnya di 83 Desa yang tersebar di 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Kao, Kecamatan Kao Teluk, Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Kao Utara dan Kecamatan Malifut.
Dalam melaksanakan program PPM, PTNHM telah mengacu pada dokumen Cetak Biru (Blue Print) PPM yang disusun oleh Pemerintah Provinsi dan disahkan melalui Surat Keputusan Gubernur Maluku Utara. Selain itu Perusahaan juga memiliki dokumen rencana induk PPM yang harus mendapat persetujuan teknis dari Kementerian ESDM.
Namun, penyusunan PPM PTNHM tersebut berpotensi berubah setelah banyak masukan dari akar rumput menyusul banyak program tidak terealisasi, karena ribetnya regulasi dan tumpeng tindih program dari Pemerintah dengan Perusahan di Desa.
Program PPM PTNHM ini secara terperinci memiliki bidang-bidang, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil/Pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan Budaya. Program ini ternyata belum pernah dibuat PT NHM semasa masih Newcrest. Ini artinya PTNHM di tangan Haji Robert, telah menciptakan terobosan baru dan gebrakan sejarah tersendiri.
Bidang Pendidikan
Perusahaan PTNHM saat ini memberikan beasiswa bagi putra putri daerah lingkar tambang. Tercatat pada bulan Maret 2021, perusahaan sudah memberikan bantuan beasiswa pendidikan sebanyak 1.527 mahasiswa baik program Sarjana maupun Pasca-sarjana (S1-S2) yang masih aktif menempuh studinya di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.
Selain itu, perusahaan juga memberi dukungan dana operasional untuk para tenaga pengajar (guru) honorer di setiap jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP sampai SMA/SMK yang tersebar di sekolah lingkar tambang PTNHM.
Bidang Kesehatan
Perusahaan telah memberikan bantuan biaya pengobatan gratis bagi warga sakit dari kalangan tidak mampu. Program kesehatan itu ternyata tidak khusus di lingkar tambang tetapi dibuka kesempatan secara luas bagi masyarakat Halmahera Utara dan Maluku Utara yang membutuhkan layanan pengobatan lanjutan atau rujukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
System pelayanan kesehatan PTNHM ini cukup luar biasa, yakni bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit di wilayah Malut maupun diluar daerah. Beberapa RS yang tercatat memiliki MoU dengan PTNHM/PT Indotan adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, Kabupaten Halut, RSUD Chasan Boesoiri di Ternate, RS Siloam Manado dan beberapa RS rujukan nasional di Jakarta.
Disisi lain bidang kesehatan adalah dibentuk program peningkatan kapasitas terhadap warga lingkar tambang menjadi kader kesehatan Desa dan tercatat lebih dari 700 orang yang terlibat dalam misi kesehatan di Desa. Kegiatan mereka adalah fokus terlibat aktif pada pelaksanaan posyandu, membantu bidan Desa dalam melakukan layanan kesehatan.
Selain peningkatan SDM kesehatan, perusahan juga ikut membangun sarana dan prasarana kesehatan seperti klinik-klinik rawat inap untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat dan mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Ketersediaan klinik ini merupakan komitmen Presdir NHM sebagai bentuk menopang pelayanan kesehatan.
Tingkat Pendapatan Riil Masyarakat
Sebagian besar mata pencaharian warga masyarakat lingkar tambang adalah perdagangan, pertanian, perkebunan, perikanan. PTNHM melihat hal itu lalu ikut kembangkan usaha dengan cara berdayakan mereka sendiri. Seperti di bidang pertanian telah berikan bantuan sarana produksi tanam dan sama halnya perkebunan dan perikanan.
Program PPM ini tidak dijalankan sendiri oleh PTNHM melainkan melalui tim Departemen Kinerja Sosial (Social Performance) telah bergerak bekerja sama dan bergandengan dengan beberapa Lembaga berkompeten, salah satunya Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Maluku Utara. langkah ini merupakan target dan harapan perusahan agar warga lingkar tambang produktif dan dapat memiliki kompetensi keterampilan serta keahlian i untuk mengembangkan usaha secara mandiri yang berkelanjutan hingga memiliki kemampuan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif.
Dukungan Terhadap Adat dan Budaya Lingkar Tambang
Pengembangan di bidang sosial dan budaya, PTNHM menyadari bahwa kekuatan kelompok masyarakat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan di area lingkar tambang sehingga itu perusahan juga terlibat dalam mendukung kegiatan-kegiatan kearifan local masyarakat yang ada. Konkritnya, perusahan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, bahkan membuat program pelestarian budaya tersebut.
Wujud dari dukungan PTNHM terhadap sosial dan budaya adalah ikut melestarikan 4 adat yang masih dirawat sampai saat ini, yaitu 4 Suku masing-masing bernama Towiliko, Boeng, Modole dan Pagu. Perusahan memahami bahwa budaya merupakan nilai-nilai kearifan lokal yang harus dirawat. Bahkan perusahaan sediakan bantuan untuk kegiatan social.
Sajian program tersebut juga menelan anggaran yang cukup fantastis, akan tetapi bagi Haji Robert bukan suatu masalah, karena prinsipnya bagian dari tanggung jawab perusahan terhadap warga lingkar tambang dan menjadi komitmen beliau untuk sejahterakan masyarakat, yang artinya merubah wajah suram PTNHM menuju seyum bahagia.(bersambung)
