HARIANHALMAHERA.COM– rapat Forkopimda bersama tokoh lintas agama di Halmahera Utara (Halut) pada Rabu (2/9) berlangsung serius membahas kondisi bangsa yang dinilai “tidak baik-baik saja”. Dalam forum itu, Ketua DPRD Halut, Cristina Lesnussa, membuat pernyataan mengejutkan.
Cristina pun secara terbuka mengaku stres setiap kali ada gerakan demonstrasi mahasiswa di kantor DPRD Halut.
Srikandi Golkar ini, bahkan menuturkan bahwa kegelisahannya bukan tanpa alasan, melainkan karena trauma dengan berbagai peristiwa kericuhan aksi mahasiswa yang sebelumnya terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
“Saya jujur stres kalau ada demo di DPRD. Trauma dengan kejadian di daerah lain yang sering berakhir ricuh. Terus terang saya juga takut kantor DPRD diamuk massa,”ungkapnya di hadapan peserta rapat.
Pernyataan tersebut mencerminkan keresahan pimpinan dewan atas potensi konflik dalam penyampaian aspirasi publik. Meski begitu, sikap ini juga dinilai sebagai gambaran lemahnya rasa percaya diri lembaga DPRD dalam menghadapi kritik rakyat.
Rapat yang dihadiri unsur pemerintahan, aparat keamanan, dan tokoh agama itu menyoroti pentingnya menciptakan ruang aman bagi mahasiswa maupun masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, sekaligus memastikan agar kantor DPRD tidak dijadikan sasaran kemarahan massa.(cal)