HARIANHALMAHERA.COM–Umumnya, seorang Kepala Desa (Kades) usai dilantik akan disambut meriah saat kembali ke desanya. Namun, yang dialami Kades Gorua Selatan (Gorsel) Mirwan Idris berbeda. Ia justru disambut demonstrasi warganya.
Pantauan di lapangan, pada Selasa (19/11) Mirwan harusnya mengisi hari pertama masuk kantor desa sebagai kades. Namun, warga menolak dan memblokir jalan ke kantor desa menggunakan ban bekas yang dibakar. Warga juga melakukan pemalangan kantor desa.
Aksi penolakan tersebut ternyata merupakan aksi mosi tidak percaya warga kepada kades terpilih yang dilantik Bupati Halut Frans Manery. Warga menilai, kades terpilih cacat hukum karena hasil Pilkades Gorsel masih dalam tahap proses sengketa pilkades.
Iwan Yoba selaku Ketua BPD Gorsel menyebut, dari berita acara pilkades belum ditandatangani cakades dan saksi cakades, hingga saat gladi pelantikan kades, Mirwan dikeluarkan panitia kabupaten. “Mirwan ditunda pelantikan karena dua hari tidak mengikuti gladi. Jadi dari berita acara saat pilkades secara tidak langsung kades terpilih belum sah,” terang Iwan.
Hanya saja, Kader Gorsel Mirwan Idris belum dapat dimintau konfirmasi terkait aksi penolakan tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan, belum membuahkan hasil.(fik/fir)