HARIANHALMAHERA.COM–Pekerjaan proyek ruas jalan alternatif sepanjang 5,280 kilometer (km), mulai dari Desa Pale Kecamatan Tobelo Selatan hingga Kawasan Pemerintahan, tepatnya ujung Desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo, dikabarkan bermasalah.
Ruas jalan itu disebutkan dalam situs resmi LPSE, bahwa pekerjaannya berupa sistem black topping (penyiraman aspal). Namun berdasarkan hasil survey Dinas Pekerjaan Umum Halmahera Utara (Halut) tahun 2020 ini, ternyata jalan tersebut hanya sampai pada sirtu badan jalan.
Parahnya, proyek yang dikerjakan oleh rekanan PT. Sinar Carolindo Perkasa ini telah menguras APBD tahun 2015 sebesar Rp7.980.000.000. Namun realisasi pekerjaan diduga tidak sesuai anggaran.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Halut, William Jesayas, Senin (26/10) mengatakan, pihaknya bingung dengan sistem pekerjaan jalan tersebut. Sebab tidak ada istilah black topping dalam infrastruktur jalan dan baru kali ini terjadi pada ruas jalan Pale-Kawasan Pemerintahan tersebut.
“Sejak awal disampaikan pembangunannya black topping, tetapi dari survey lapangan ternyata hanya dilakukan sirtu,” ungkap William. (dit/kho)
