HARIANHALMAHERA.COM–GUBERNUR Abdul Gani Kasuba (AGK) mengakui Seleksi Tilwatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke XXVI yang berlangsung di Sofifi, Maluku Utara (Malut) memang tidak sempurna.
Menurut AGK, masih banyak kekurangan yang ada di lapangan. Mengingat STQ dilaksanakan ditengah ketebatasan infrastriktur yang ada di Sofifi terutama menyangkut fasilitas hunian.
Hal ini disampaikan AGK saat memberikan sambutan dihadapan Menteri Agama (Menag) Yaqut Choilil Qoumas belasan 18 Gubernur, Wagub, walikota dan Bupati se Indonesia yang menghadiri pembukaan STQH Nasional Sabtu, (16/10) malam.
“Saya tidak mungkin melakukan yang terbaik untuk kita semua di Desa Sofifi di mana fasilitas – fasilitas yang sangat minim,” katanya.
Dia mengakui pelaksanaan STQH Naisonal di Sofifi ini tidak seperti yang berlangsung di Provinsi lain yang sudah tersedia fasilitas penunjang. “Bayangkan hotelpun tidak ada di Sofifi. Bagaimana mungkin kita bisa memberikan sesuatu yang terbaik untuk kontingen 34 Provinsi yang hadir,” Katanya.
Bahkan, AGK pun menyentil status Sofifi yang kini menjadi ibu kota Provinsi Maluku Utara sekaligus pusat kegiatan lomba yang hanya desa kecil di sebuah Kota Tidore Kepulauan dan daerah kesultanan Tidore.
Namun, begitu, AGK meyakini dengan kekuatan Al-Quran berharap para peserta dari luar tetap memahami kondisi Sofifi. “Karena kita semua bertanggungjawab atas kebedaran Alqur’an yang kita lakukan STQ pada malam ini,” akunya.
Bukti kekuatan Alquran itu kata dia ditunjukan dengan cerahnya cuaca di Sofifi pada pembukaan. Padahal, AGK mengaku sempat khawatir dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat belakangan ini, hujan akan turut di malam pembukaan STQN.
“Tapi saya terus ber’doa kepada Allah SWT dan akhirnya Allah meridhoi sehingga cuaca membaik sehingga dapat melepaskan kontingen dalam keadaan sehat,” ucap AGK.(lfa/pur).
