HARIANHALMAHERA.COM–Meski sampai saat ini belum terdeteksi kasus varian Omicron di Maluku Utara (Malut), namun dengan momentum arus balik natal dan tahun baru (Nataru) tidak menutup kemungkinan varian baru ini bisa saja muncul.
Apaagi, jumlah kasus Omicron di tanah air sendiri terus melonjak. Data Kementrian kesehatan (Kemenkes) per 1 Januari 2022, jumlah pasien positif Omicron sudah mencapai 136 orang.
Karena itu, untuk menganitipasi munculnya varian ini, Pemprov diminta segera memperketat aturan karatina selama 14 hari bagi warga yang akan kembali ke Malut usai liburan nataru.
Direktur RSUD dr Chasan Busorie Ternate Syamsul Bahri memprediksi arus balik bakal memunculkan kasus Covid-19 di Malut khususnya di Ternate sebagai pintu masuk. “Torang peridiksi kemungkinan besar nanti orang kembali ini kemungkinan besar ada kasus lagi di Ternate,” ujar Syamsul Jumat (30/12).
Dikatakan, dengan masuknya varian omicron di tanah air, maka tidak memutup kemungkinan adanya transimsi lokal yang sangat mungkin masuk ke Ternate. “Seharusnya tidak ada lagi yang berangkat – berangkat tutup semua jangan dibebaskan ada kasi trada PPKM orang boleh berangkat ya resiko,” Ujarnya.
RSUD dr CB sendiri kata Syamsul tetap siap kalau hitungan menggunakan data 2020-2021 dimana kasus covid-19 naik empat kali lipat waktu varian delta. “Tapi kalau ini dia naik empat kali lipat maka harus siap rumah sakit luar, karena kalau empat kali lipat kemarin posisi di 125 jumlah tempat tidur kan kita 315 kalau dia nai empat kali lipat berarti sekitar 500 , kalau 500 pasti rumah sakit umum tara mampu,” katanya.
Karena itu, solusinya PPKM harus diperketat bila perlu pelaku perjalanan yang datang dari Jakarta harus menjalani karantina selama 14 hari. ”Dengan tidak adanya lagi kasus Covid-19 di Malut, seharusnya ini kita pertahankan. Kalau kita bisa pertahankan luar biasa,”katanya.(lfa/pur)
