HARIANHALMAHERA.COM–PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah menyiapkan langkah antisipasi terjadinya lonjakan penumpang arus mudik lebaran tahun ini di seluruh pelabuhan penyebrangan di Maluku Utara (Malut).
Salah satunya dengan menyiapkan jumlah armada kapal Feri beragai ukuran yang akan melayani rute-rute padat.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ternate Nurdin menyebutkan untuk melayani arus mudik, pihaknya menyiapkan 13 unit armada yang terdiri dari 7 armada ukuran besar dan 6 unit ukuran kecil.
ke 13 armada ini akan melayani tiga rute penyebrangan yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang, yakni Bastiong – Rum, Bastiong – Sofifi dan Bastiong – Sidangoli “Jadi untuk mengatasi penumpang di sini insya Allah bisa teratasi dengan jumlah kapal itu,”katanya
Nurdin memprediksi khusus di Pelabuhan Penyebrangan Bastiong, lonjakan penumpang baik yang berangkat maupun tiba melonjak saat H-3 lebaran.
“H-3 sudah melonjak penumpangnya. Untuk rute ke Pelabuhan Rum Tidore pas habis lebaran itu penumpang banyak,” kata Nurdin Kamis (21/4).
Di tempat terpisah, Kapolda Malut Irjen Pol. Risyapudin Nursin saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022 di Lapangan Sunyie Lamo, Salero, Jumat(22/4) mengatakan secara nasional tahun ini tercatat ada sebanyal 85,5 juta warga yang akan mudik.
Lonjakan ini menyusul kebijakan pemerintah yang tidak melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik
“Kita semua harus selalu waspada dengan tingkat mobilitas masyarakat yang sangat tinggi dan sangat rawan terhadap terjadinya transmisi Covid-19, sehingga diperlukan langkah-langkah sinergis dengan seluruh stakeholder terkait agar masyarakat aman dan sehat dalam merayakan rangkaian Idul Fitri 1443 H/tahun 2022’’ ucapnya membaca sambutan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kapolda mengatakan, ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus antisipasi selama operasi Ketupat 2022 yang berlangsung selama 12 hari mulai tanggal 28 April 2022 hingga 9 Mei 2022 ini, diantaranya ancaman terorisme, premanisme, aksi sweeping oleh ormas.
Kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok, antrean dan kelangkaan BBM, kejahatan konvensional (3C), penyakit masyarakat, konflik buruh terkait THR, balap liar, penyalahgunaan narkoba, petasan, perkelaian antar kelompok/antar kampung, aksi perusakan fasilitas umum dll.
“Sehingga, Operasi Ketupat 2022 harus dilaksanakan secara optimal. Perjalan mudik maupun balik berjalan lancar, aman dan sehat. Kejahatan dan Gangguan kamtibmas sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi,” pintanya.
Sementara Kabidhumas Polda Malut Kombes Pol. Michael Irwan Thamsil mengatakan, Operasi Ketupat 2022 di Malut melibatkan 2.192 personel gabungan yang terdiri atas 801 personel Polri, 252 personel TNI, serta 1.139 personel dari instansi terkait lainnya dengan jumlah pos pengamanan dan Pos Pelayanan diwilayah malut diantaranya 45 Pos Pengamanan, 27 Pos Pelayanan dan 6 Pos Terpadu.
Sementara itu, yang menjadi sasaran Operasi diwilayah Malut antara lain masjid yang menjadi kokasi sholat IED, terminal, pelabuhan, bandara dan pusat perbelanjaan serta objek wisata.
Lebih lanjut kabidhumas mengingatkan kepada personel yang melaksanakan operasi untuk siapkan mental dan fisik yang dilandasi oleh komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi, dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan mencerminkan karakter jati diri sebagai sosok pelindung pengayom dan pelayan masyarakat.(par/pur)