HARIANHALMAHERA.COM–Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov) Malut akan megambil langkah tegas bagi ASN yang belum atau menolak divaksin dengan menahan tunjangan tambahan penghasilan (TTP).
Penegasan itu tertuang dalam instruksi Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) tentang vaksinasi seluruh ASN dilingkup Pemprov Malut
Surat yang ditandatangani Sekprov Malut Samsuddin A Kadir itu memerintahkan seluruh ASN di lingkup Pemprov Provinsi Malut, termasuk ASN di UPTD dinas di Kabupaten/Kota untuk melakukan vaksinasi Covid -19 di tempat layanan vaksinasi masing-masing.
Selanjutnya data ASN yang sudah di vaksinasi diserahkan ke pimpinan OPD masing – masing sebagai laporan ke Gubernur. “Pelaksanaan vaksinasi Covid -19 di Provinsi Malut dengan total target 182.098 orang untuk mempercepat tercapainya herd immunity maka perlu dilaksanakan akselerasi / percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid -19. berlaku sejak surat keluar 1 Juli 2021,” terang Plt kepala biro administrasi pimpinan Setda Malut Rahwan K Suamba.
Hingga kini, baru 254 ASN dari total 7.690 ASN Pemprov Malut yang telah divaksin. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Ruslia Esa mengatakan, 254 ASN Malut yang sudah divaksin ini terdiri dari 203 orang divaksin melalui vaksinasi massal di di aula kantor Gubernur Malut kemarin dan 51 orang divaksin lewat vaksinasi di pos PKM Tosa Balisosa Barumadoe (Balbar) Sofifi.
Dikatakan, vaksinasi massal akan dilanjutkan pagi ini (6/7) yang akan dipusatkan di Pelabuhan Sofifi. “Vaksinasi massal ini dilakukan untuk ASN, Sopir, Motoris speed, bentor dan masyarakat,” katanya.
Dikatakan, kemampuan tim vaksinator seharusnya hanya bisa mencapai 100 sampai 200 orang, maka dengan jumlah ASN yang belum divaksin, maka dibutuhkan waktu lama untuk memberikan vaksin kepada seluruh ASN .
Dia menyarankan tiap OPD harus diidentifikasi jumlah ASN-nya sehingga Dinkes Tikep bisa menyusun rencana sesuai jumlah untuk tuntaskan vaksinasi ASN sebab Dinkes Tikep belum mendapat data jumlah ASN Pemprov.
“Misalnya kalau ASN 6.000 orang yang belum berarti di Sofifi ada 3 tim vaksinator dan perhari per tim 100 orang maka jumlah pelayanan perhari 300 orang maka lama hari pelayanan yang di butuhkan adalah 300 orang dikalikan 20 hari pelaksanaan vaksinasi bisa mencapai 6.000 orang,” katanya.
Dengan 20 hari pelayanan dimana 5 hari jadwal aktif PKM dan RS, maka butuh waktu 4 minggu atau 1 bulan vaksinasi bisa menjangkau seluruh ASN. itupun jika ASN konsisten jadwal yang ada.
“Kalaupun belum sempat kami himbau agar ASN yang belum ke RSU Sofifi dan PKM galala dari senin sampai kamis tinggal dorang mendaftar ke faskes baik puskesmas atau rumah sakit yang ada, nanti tim jadwalkan,” himbauanya.(lfa/pur).