HARIANHALMAHERA.COM–DPRD provinsi Maluku Utara (Malut) khususnya fraksi PDI-Perjuangan, mengambil sikap tegas terkait dengan nasib Sofifi kedepan.
Dimana, seluruh kader partai berlambang moncong putih di Deprov, diinstruksikan dilarang mengikuti setiap kegiatan Pemprov yang digelar di Ternate.
Instruksi ini datang langsung dari ketua DPD PDI-P Malut, Muhammad Sinen yang juga wakil wali Kota Tikep. PDIP juga mendesak Pemprov agar semua aktifitas apapun harus dilaksanakan di Sofifi .
“Selaku perpanjangan tangan partai, kami harus ikut intruksi DPD. Jadi apapun kegiatan di Ternate, faraksi PDIP tidak akan ikut,” tegas anggota fraksi PDIP sekaligus ketua Deprov Malut, Kuntu Daud
Selaku ketua Deprov, Kuntu mengaku, sudah berulang kali mengingatkan agar semua aktifitas pemerintahan harus di laksanakan di Sofifi sebagaimana slogan Sofifi Rumah Kita
Memang didalam pemerintahan sejak dulu sudah dibicarakan agar semua aktifitas pemerintahan harus berlangsung di Sofifi guna mendukung upaya Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) dan Wagub M Al Yasin Ali mempercepat pembangunan di Sofifi.
Kuntu mengaku akan berkoordinasi kembali dengan Gubernur dan jajaran di Pemprov agar semua aktifitas harus di laksanakan di Sofifi. Tidak ada tidak ada lagi kantor-kantor perwakilan SKPD di Ternate. “Nanti saya komunikasikan langsung dengan Gubernur dan Wagub,” katanya.
Diakui sangat disayangkan jika infrastruktur yang sudah dibangun secara masif oleh Pemprov di Sofifi mulai dari perumahan ASN, termasuk Masjid Raya Shaful Khairaat tidak bisa dipakai secara maksimal jika semua aktifitas berlangsung di Ternate. “Kalau semua su di sini (Sofifi, red) saya rasa Sofifi akan lebih bagus lagi sisa berapa tahun terakhir ini bisa dilaksanakan lebih bagus,” katanya.(lfa/pur).