HARIANHALMAHERA.COM–Pembangunan Bandar Udara di Ibu Kota Sofifi sepertinya sudah final akan dipusatkan di Desa Aketobololo Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
Meski hingga kini masih menuunggu penetapan lokasi (penlok) Bandara dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub), namun lokasi yang disulkan Pemprov dan Pemkot Tikep itu sudah mendapat lampu hijau dari Menko Maves Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Menhub Budi Karya Sumadi (BKS).
Hal ini disampaikan langsung Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) saat bersama Wali Kota Tikep Capt Ali Ibrahim turun meninjau lokasi bandara Sabtu (10/9) pekan lalu.
Gubernur mengatakan, sebelumnya Luhut sendiri menginginkan bandara ini dibangun di Weda Kabupaten Halmahera Tengah. (Halteng).
Namun, keinginan itu ditolak Gubernur dengan alasan jarak tempuh dari Sofifi ke Weda cukup jauh.
“Saya bilang kepada Pak Menko Marves dan Pak Menteri Perhubungan kalau bandara ini di bangun di Loleo jarak tempuh dari Sofifi hanya 20 Kilometer lebih. Dan itu diterima oleh Menko Marves dan di sepakati di buat di Loleo,” katanya
Dia pun mengatakan, ditargetkan Bandara Loleo ini akan menjadi bandara internasional.
“Insya Allah disini nanti akan menjadi bandara internasional, dan pesawat-pesawat besar akan mendarat di sini,” katanya.
Selain Bandara, AGK juga berkeinginan untuk membangun Asrama Haji yang berdekatan dengan Bandara Loleo.
Karena lahan yang dibebasksn cukup luas. “Karena lahan ini luas 400 Hektar, saya juga berniat bertemu dengan Pak Menteri Agama untuk membahas dan mengusulkan pembangunan Asrama Haji di samping Bandara.” ujarnya.
Gubernur menambahkan bahwa kalau semua sudah siap, baik payung hukum maupun lainnya, maka bandara inj siap dibangun dengan anggaran sekitar bernilai Rp 2 hingga Rp 3 tiliun.
Sementara itu, Walikota Tikep Ali Ibrahim pun mengaku sebanyak 202 warga pemilik lahan pun menyatapan siap jika lahanya dibebaskan untuk pembangunan bandara.
Sesuai permintaan dari Kemenhub, lahan yang akan di bebaskan mencapai 400 hektar
“Lahan yang kami siapkan capai 385 hektar. Intinya semua masyarakat sudah terima tidak ada yang menolak, dan kita Pemerintah Tikep sudah membuat pernyataan bersama masyarakat, dan Pemkot Tikep juga menyiapkan anggaran pembebasan lahan sebesar Rp. 10 Miliar.” Tukas Ali. (adv/lfa/pur)