HARIANHALMAHERA.COM–Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) kembali meluapkan kekesalannya saat memimpin apel gabungan ASN di Kantor Gubernur Sofifi Senin (3/1).
di Dalam apel hari pertama masuk kantor di tahun 2022 itu, orang nomor satu satu di Pemprov Malut itu mengaku kesal dengan kinerja anggota Satpol PP terutama mereka yang bertugas di pos jaga.
Bahkan, AGK menemukan langsung bagaimana kinerja anggota yang bertugas di pos jaga. Hal itu didapatinya saat hendak berangkat salat subuh di Masjid Nurul Hasan yang berada di kompleks kantor Gubernur.
Sebelum ke masjid, Gubernur sempat memantau pos penjagaan Satpol PP, disana dia mendapati anggota Satpol PP yang berjaga masih tertidur pulas.
Karena itu, dalam apel gabungan kemarin, AGK pun memerintahkan agar pos penjagaan yang ada di di depan kantor Gubernur ditutup “Saya mau bilang di Kasatol PP dong pe markas disana tutup karena ini kantor pe besar ini kosong kalau ada apa-apa, siapa tanggungjawab,” katanya.
Bahkan AGK juga mengaku mendapat informasi ada ada anggota Satpol-PP yang minum minuman keras (miras) di Pos jaga, ”Mudah –mudahan ini tidak betul informasi dong baminum disitu lagi kong tara bahla itu, pengawal provinsi model begitu kira –kira tong bagaimana mau harap bagaimana akan,” kesalnya.
Dalam kesempatan itu, AGK berharap seluruh ASN untuk melaksanakan Salat lima waktu. Gubernur mengaku, sebagai pemimpin selalu mengingatkan dan Satpol –PP itu tanggungjawab Kasatpol PP sebagai kepala dinas yang sudah dia angkat.
“Saya berharap kepada kita semua sebagai orang islam tong sambahyang tidak lama cuman lima sampai 10 menit, kita sudah siapkan rumah ASN I ada masjid, ASN II maupun ASN III ada masjid dan tong pe Masjid raya harus disi,”Pintahnya.
Sementara Kasatpol PP Rahmat Djabir yang dikonfirmasi berdalih anggota yang ditemukan AGK ketiduran karena memang berjaga selama 1×24 sehingga kelelahan “Saya konfirmasi tadi memang dia lalah sekali, lalah kong kasi bangun berarti dia tara bisa bangun,” katanya.
Rahmat juga menepis informasi kalau anggota Satpol –PP yang meminum miras di pos jaga. Bahkan sebelum Apel arahan Gubernur apel pertama dirinya sudah tegaskan bahwa berani terjadi hal –hal yang tidak diinginkan yang jelas akan mengambil langka tegas “Kalau kedepan kedapatan saya langsung mengambil langka tegas,” .
Disentil soal permintaan Gubernur agar Pos jaga ditutup dan anggota masuk ke dalam kantor, Rahmat mengaaku maksud dari Gubernur jika anggota yang belum berjaga, masuk di kantor karena didalam sudah dibagi pos VVI . “Kalau VVI setiap saat harus ada penjagaan sedangkan yang diminta gubernur pos portal di depan karena ketika ada aksi mobil yang masuk harus dihalangi sehingga yang diminta untuk masuk,” kelitnya.
Tidak hanya itu terkait keluhan gaji anggota Satol PP, Rahmat mengatakan sudah meminta tambahan ke TAPD, namun tetapi sampai sekarang belum ada respon.
Sejak menjabat tiga tahun lalu diakui gaji Satpol PP memang kecil bahkan sejak jaman dulu bukan baru sekarang. “Hanya Rp1,500,000 jumlah anggota 308 Orang yang aktif hanya khusus bayar gaji sehingga kegiatan yang lain minim,” tukasnya. (lfa/pur).