HARIANHALMAHERA.COM–Fenomena La Nina sedang melanda kawasan Samudra Pasifik, juga menjangkau Indonesia. Curah hujan diprediksi makin meningkat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Babullah Ternate memprediksi puncak hujan lebat akan terjadi pada Desember.
Menghadapi ancaman itu, Pemprov pun sudah mulai siaga. Salah satunya dengan menggelar apel konsolidasi metigasi bencana alam. Apel di Lapangan Salero ini melibatkan seluruh stakholder terkait TNI/Polri, Basarnas dan Tagana. “Itu yang perlu kita antisipasi dan ikhtiar,” ujar Kepala BPBD Malut Yunus Badar.
Dia menyebut, daerah-daerah yang rawan bencana seperti banjir dan longsor yakni Taliabu dan Kepulauan Sula. “Dua daerah ini yang paling riskan,” bebernya. Daerah lain yang juga berpotensi terjadi banjir besar juga ada adalah Halteng.
Kepala Stasiun BMKG Provinsi Maluku Djoko Sumardiono mengungkapkan, demhan adanya La Nina tentunya akan berdampak pada peningkatan curah hujan di Malut. “Untuk itu kita gelar apel untuk mengantisipasi dampak-dampak daripada La Nina ,seperti banjir,tanah longsor, dan puting beliung,” katanya.
Meski belakangan intensitas curah hujan di Malut mulai tinggu, namun sampai saat ini belum ada laporan terjadinya bencana alam. “Jadi kita antisipasi di bulan Desember ini,” ungkap Djoko .
Kontur Malut yang berbukit -bukit bagi dia penting adanya kajian dan pembuatan peta bencana. “Kami BMKG hanya bisa melihat curah hujan bertambah atau berkurang. Kalau dia bertambah curah hujan yang tinggi maka di daerah curah hujan tinggi akan berdampak banjir kita belum ada peta seperti itu,” bebernya.
Kedepan dia berharap pihak-pihak terkait seperti BPBD, PUPR, Kepolisian, Basarnas bisa duduk bersama untuk merumuskan peta bencana. “Sehingga gampang bagi kita untuk melakukan kajian atau evakuasi,” terangnya.
Sekprov Malut Samsuddin A Kadir berharap apel siaga pasukan ini ada kordinasi yang baik antar instansi “Terkadang karena tidak melakukan apel maka tidak mengetahui kekuatan seperti apa. Ketika terjadi bencana bingung, mau minta siapa, padahal pemerintah semua mempunyai kesiapan,”jadi yang kita laksanakan pada hari ini untuk mempersiapkan diri”,katanya.
Disentil terkait perlengkapan, Sekprov mengaku tergantung analisa potensi besar kecilnya bencana. “Kita sudah lihat pasukan sudah siap. Apabila nanti bencana kita tangani dengan orang dan peralatan lebih banyak tentu saja kita akan mencari yang lain pada dasarnya yang penting kita tau kekuatan kita yang ada,” pungkasnya.(lfa/pur)