HARIANHALMAHERA.COM – Meski sudah dibentuk gugus satuan tugas (satgas) penanganan virus korona (covid-19) oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut). Namun, penanganan Covid-19 antara Pemprov dengan Pemkab/Pemkot sejauh ini masih berjalan sendiri-sendiri.
Buktinya, tidak ada rencana aksi yang disusun bersama. Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba (AGK) selaku ketua gugus Satgas penanganan Covid-19 di daerah, belum membangun koordinasi dengan Bupati/Wali Kota.
Padahal, Covid-19 merupakan persoalan nasional yang butuh koordinasi dan kerja sama semua pihak terutama di level kepala daerah. Apalagi, di Malut sendiri terdapat 147 orang yang tengah melakukan isolasi mandiri, 14 orang dalam pemantauan (ODP) dan 2 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka semua tersebar di sejumlah daerah.
Direktur LSM Rorano Asghar Saleh menuturian tidak adanya koordinasi yang intens antara Pemprov dengan Pemkab/Pemkot dapat dilihat dari pelaksanaan protokol kesehatan yang tidak berlaku secara merata di seluruh daerah.
“Harusnya kebijakan lahir dari keputusan bersama. Jika Pemda A memutuskan meliburkan ASN hingga batas waktu hingga 1 April maka semua Pemda juga punya komitmen yang sama. Jika ada perbedaan waktu maka isolasi tak punya arti apa-apa,” katanya.
Selaku Ketua Gugus Satgas AGK harus segera mengumpukan semua kepala daerah untuk untuk membuat kerangka kerja bersama yang jelas, terstruktur dan berlaku menyeluruh termasuk merencanakan penggunaaan anggaran darurat dan langkah antisipasi dalam hal mengantisipasi datangnya bulan puasa.
Begitu juga dengan ketersediaan sarana dan prasarana (sarpas) penanganan korona seperti ruang isolasi, fasilotas APD (alat Pelindung dirii dan petugas kesehatan.
Dia melihat, sarpas maupun APD yang ada di RSUD dr Chasan Bosoirie sebagai RS rujukan pasien Covid-19, masih terbatas. “Tim Covid-19 RSUD Chasan Boesoerie berjumlah 12–14 orang sehingga butuh banyak APD dan ini jadi prioritas,” katanya seraya mengingatkan di Indoenaia sejauh ini sudah ada 3 orang dokter dan satu tenaga kesehatan yang meninggal dan puluhan lainnya terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Sudah Tiga ODP Korona di Malut
Untuk mendeteksi adanya kasus Korona dan Trading, Gubernur harus segera berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan dan Gugus Tugas Nasional untuk meminta memfasilitasi peralatan laboratorium yang lengkap dalam hal pemeriksaan specimen di daerah terdekat.
Salah satunya di Manado yang terdapat Balai Besar Tekhnik Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) milik Kemenkes yang bisa dioptimasi. Dengan demikian pemeriksaaan specimen dari RSUD Chasan Boesoerie tak perlu dikirim ke Jakarta.
“Kecepatan mendapatkan hasil pemeriksaan akan sangat membantu kerja tim di Ternate untuk melacak jejak interaksi kasus yang positif,” terangnya.
Pemda juga sudah harus menyiapkan lokasi alternatif untuk ruang isolasi dengan peralatan seperti Asrama Haji di Ternate sebagai langkah antisipasi jika terjadi ledakan PDP dari Kabupaten/Kota yang lain dalam waktu sebulan ke depan.
Baca Juga: Satgas Korona Sasar 80 ASN Pemprov yang Tiba dari Manado
“Gubernur dan Bupati/Walikota untuk menyiapkan masker, hand sanitizer dan disinfektan serta obat obatan yang diperlukan dalam menghadapi wabah ini dengan menggunakan APBD sebagaimana telah diisyarakatkan dalam Keputusan Menteri Keuangan,” tegasnya.
Meski sejauh ini Malut baru berada dalam fase awal, namun Intensnya pergerakan orang masuk terutama yang berasal dari daerah endemik serta banyaknya pintu masuk membuat Malut berada dalam posisi rentan.
Mengingat Malut kini dikeliling daerah-daerah pendemik Covid-19. “Semua antisipasi dalam situasi menghadapi ancaman wabah dihitung pada kondisi terburuk,” tegasnya.
Asgar juga meminta Kapolda dan seluruh jajarannya di Kabupaten Kota agar melaksanakan dengan penuh tanggungjawab Maklumat Kapolri nomor MAK/2/III/2020 secara profesional dan tidak memberikan izin keramaian untuk acara apapun.
“Memohon dengan hormat kepada seluruh masyarakat Maluku Utara untuk mengikuti dengan patuh dan tanpa keuali semua anjuran Pemerintah dalam upaya penanggulangan Covid-19,”pintanya.(lfa/pur)