HARIANHALMAHERA.COM– Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) diharapkan dapat memaksimalkan potensi daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menyusul beberapa tahun belakangan ini Provinsi Malut masih bergantung pada dana transfer sementara pontensi yang dimiliki sangat banyak dan berpeluang untuk genjot PAD.
Hal ini ungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan Provinsi Malut, Adnan Wimbyarto, dalam acara ‘Media Briefing Torang Pe APBN Edisi Bulan Mei 2022 Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara’ melalui media zoom conference, Rabu (25/5).
Adnan pun menuturkan bahwa realisasi pendapatan APBD Provinsi Malut sampai dengan bulan April 2022 masih didominasi oleh komponen dana transfer dengan total realisasi pendapatan APBD sebesar Rp.4,44 triliun.
Besarnya proporsi dana transfer dalam komponen pendapatan APBD Malut ini menurutnya, telah menunjukkan bahwa kemandirian fiskal daerah masih kurang.
“Untuk itu, Pemda perlu menggali lebih dalam lagi potensi-potensi yang ada di Maluku Utara untuk meningkatkan PAD,”pintanya.
Adnan menambahkan bahwa disisi lain realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) per 30 April 2022 sebesar Rp.208,72 miliar, kemudian Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp.2,43 triliun, sedangkan DAK fisik sebesar Rp.161,11 miliar dan DAK Non fisik sebesar Rp.321,53 miliar.
“Untuk DID sendiri terealisasi sebesar Rp3,46 miliar,” ungkapnya.(lfa).