HARIANHALMAHERA.COM–PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sofifi memastikan sudah siap memenui kebutuhan listrik selama pelaksanaan Seleksi Tilwatil Quran (STQ) di Sofifi.
Manager Perencanaan PLN UP3 Sofifi Khairul Sani menuturkan, jauh sebelum nya, PLN sudah melakukan persiapan, mulai dari pembersihan jaringan, hingga pergantian travo di lokasi-lokasi penting.
Seperti di lokasi acara dan Perumahan ASN I, II dan III yang menjadi lokasi hunian para khafilah, PLN mem-back up dengan memasang travo baru. “Termasuk maupun di hotel dan pelabuhan residen kita tambahkan traveo disitu,” jelasnya
Begitu juga dengan kebutuhan listrik di lokasi Masjid Raya Sofifi, PLN juga sudah membangun jaringan baru. Bahkan, untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman yang bersumber dari mesin pembangkit, disediakan dua unit mobile Uninterruptile Power Supply (UPS) di area Masjid Raya Sofifi.
Dua unit powerbank ramah lingkungan ini ini bisa menyuplai penerangan selama empat jam termasuk ke jaringan listrik ke Masjid Raya. “Jaringan baru ini kita suplai dari tiga sumber yakni dari PLN dan dua mobile UPS. Jadi kalau gangguan kita masih ada back up dua UPS,” katanya.
Disebutkan total ada 6 unit genset mobile yang disiapkan untuk kebutuhan listrik di Sofifi, dimana masing-masing genset berdaya 200 kilowatt (KW), sehingga totalnya 1 mega Watt (MW)
PLN juga memperhitungkan beban listrik dari perumahan dan pemasangan baru sehingga beban penambahan diperhitungkan hampir 2 megawatt (MW) sementara beban listrik di Sofifi masih 6 Mega Watt (MW)
Untuk mengantisipasi lonjakan beban mengingat PLN UP3 Sofifi interkoneksi dengan Jailolo Halmahera Barat (Halbar) dan Subaim Halmahera Timur (Haltim), maka kebutuhan listrik juga akan diback up dari UP3 Jailolo, sebagian dari Ekor dan Malifut. “Pada prinsipnya PLN sudah siap karena ini menyangkut nama baik daerah,” katanya.
Sementara itu, minimnya kehadiran PNS dalam kerja bakti sosial massal di Sofifi yang melibatkan warga se-Kecamatan Oba Utara akhir pekan lalu, ternyata turut disesali beberapa pemerintah desa (Pemdes) se-wilayah Sofifi.
Mereka lantas menolak pelibatan warga dalam kerja bakti sosial massal yang direncanakan akan dilaksanakan Jumat mendatang. Sikap tersebut disampaikan para pemdes dalam rapat bersama Panitia daerah STQN kemarin.
Ketua Panitia Daerah STQN Salmin Janidi menegaskan, kerja bakti massal pekan kemarin, tidak memakai embel-embel pegawai. “Jadi kita tidak kenal siapa yang pegawai sapa yang bukan, makanya orang hanya menjastifikasi seolah – olah pegawai tidak ada,” tegasnya.
Meski tanpa label itu, Salmin mengaku dari pantauannya saat itu, hampir semua kepala dinas dan pegawai hadir. Hanya saja mereka tidak berada pada satu titik tetapi tersebar .
“Saya kira kita tidak perlu lagi lempar tanggung jawab. Mari kita sama- sama gotong royong melakukan pembersihan di Sofifi agar tamu- tamu kita datang mereka merasa nyaman,” pintanya
Kepala Bappeda Malut ini mengaku sesuai jadwal, kedatangan khafila sendiri dimulai tanggal 11 hingga 14 Oktibor. Soal progres pembangunan arena utama, menurutnya sudah diatas 90 persen.
Namun, yang dikhawatirkan pekerjaan bisa terganggu dengan kondisi cuaca saat ini. “Tapi pengembang sudah menjamin akan tetap selsai tepat waktu,” tukasnya.(lfa/pur)