HARIANHALMAHERA.COM–Minat warga di Maluku Utara (Malut) untuk menjadi tenaga kesehatan dengan status Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ternyata sangat minim.
Ini dibuktikan dengan banyaknya formasi PPPK kesehatan yang belum ada pendaftarnya. Padahal, batas pendaftaran tinggal dua hari lagi.
Berdasarkan hasil rekapitulasi sementara, tercatat dari 39 formasi kesehatan yang dibuka lewat seleksi PPPK ini, hanya 6 formasi yang sudah ada pendaftaranya.
Keenam formasi itu masing-masing tenaga dokter penempatan RSU Sofifi, RSUD Chasan Boisoerie (SB), tenaga Apoteker penempatan RS Jiwa Sofifi dan RSU Sofifi, Dokter Spesialis Kandungan, Asisten Apoteker, Nutrisoinis penempatan RSUD CB dan perawat.
Kabid Perencanaan, dan Penataan Jabatan Aparatur BKD Malut Fahri Fuad menuturkan, meski 6 jabatan formasi sudah ada pelamarnya, namun jumlahnya masih sangat minim. “Contoh, perawat penempatan pada RS Chasan Boesorie, alokasinya 10 orang yang mendaftar baru 3 orang,” terang.
Dia merinci, total pelamar seluruhnya hingga Minggu (18/7) sebanyak 410 pendaftar yang terdiri dari CPNS sebanyak 400 orang dan 10 orang pelamar tenaga PPPK kesehatan.
”Jumlah kuota Pemprov Malut untuk CPNS tenaga teknis sebanyak 32 kursi, sedangkan PPPK untuk tenaga kesehatan sebanyal 39 kuota,”bebernya.
Dia berharap, dua hari kedepan, jabatan formasi yang belum ada pelamarnya bisa segera terisi. Sehingga kebutuhan tenaga kesehatan tahun ini bisa terpenuhi. ”Masih banyak formasi jabatan PPPK tenaga kesehatan yang belum terisi sementara tenaga teknis CPNS 1 jabatan formasi yang masih kosong yakni Pengelola Sarana Pembibitan dan Penghijauan,”ungkapnya.
Sementara untuk pelamar formasi PPPK tenaga guru, diverifikasi langsung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).(lfa/pur).