Maluku Utara

Status Sofifi Harus Tuntas di Era Jokowi

×

Status Sofifi Harus Tuntas di Era Jokowi

Sebarkan artikel ini
Jokowi saat tiba di bandara Sultan Baabulah Ternate (Foto : Suparman/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara (Malut), status Sofifi yang sampai saat ini belum jelas menjadi isu utama yang akan diutarakan Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini tengah berada di Malut. Gubernur berharap, polemik terkait status Sofifi ini sudah harus tuntas sebelum masa jabatan Jokowi sebagai presiden berakhir.

Munculnya rencana komisi II DPR RI untuk mengkaji kembali kebijakan moratorium pemekaran daerah yang diikuti dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Malut, membuat peluang pemerintah provinsi (Pemprov) untuk memekarkan Sofifi menjadi daerah otonom baru (DOB) terbuka lebar.

Bahkan, Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) pun menyatakan, dengan lawatan Presiden ke Malut kali ini, masalah soal status Sofifi ini menjadi prioritas utama yang akan disampaikananya ke kepala negara.

“Selain Sofifi banyak, tapi Sofifi dulu yang kita proritaskan. Saya akan menyampaikannya ke Presiden,” kata AGK.

Dia berharap, setidaknya ada kepastian yang bisa didapat dari Jokowi pada kesempatan ini. Bagi gubernur Malut dua periode ini, status Sofifi sebagai Kota sudah harus didefnitifkan sebelum masa jabatannya sebagai Gubernur serta masa jabatan Jokowi sebagai Presiden berakhir.

“Harapan saya sebelum mengakhiri jabatan saya dan beliau (Presdien) pada 2024, Sofifi sudah tidak ada lagi masalah, sudah tuntas. Paling kurang Kota Sofifi didefinitifkan agar kita punya Kota Sofifi. Bukan seperti sekarang, Rumah kita Sofifi tapi belum tentu kita punya Rumah,” pintanya

Dia pun mengharapkan, adanya dukungan dari media yang paling terpenting sehingga dalam kunjungan Presiden tidak ada kendala.

“Karena itu, sebagai gubernur juga sebagai orang tua, pemberitaan media dijaga supaya beliau akan datang lagi insya allah dengan baik karena dukungan media,” imbaunya.

Jokowi berserta rombongan tiba di Bandara Udara Sultan Babullah Ternate malam tadi pukul 20.00 WIT. Meski di Ternate sempat turun hujan, namun beberapa jam sebelum pesawat Kepresidenan mendarat di Bandara, cuaca mendadak kembali cerah.

Jokowi yang didampingi Sekretaris Kabinet  Pramono Anung, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, disambut sejumlah pejabat.

Diantaranya Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa, Gubernur AGK, Danrem 152/ Baabullah Brigjen TNI Novi Rubadi Sugito, dan Kapolda Malut Irjen Pol Risyapudin Nursin,.

Setelah tiba, Jokowi yang menaiki mobil dengan plat bertuliskan INDONESIA langsung menuju ke Sahid Bela Hotel untuk menginap. Pantauan di lapangan, jalan di depan Hotel bintang Lima itu sudah dsterilasi. Aparat TNI/ Polri tampak melakukan pengamanan.

Kedatangan Presiden mendapat pengawalan superketat dari TNI dan Polri. Dari Polres  Ternate saja menerjunkan sebanyak 350 personel.

Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit mengatakan pengamanan untuk memastikan situasi kondusifitas di Ternate saat kedatangan Presiden nanti.

“Pada saat presiden tiba di Ternate, mari kita tunjukan bahwa Ternate indah dan bagus, sehingga presiden bisa melihat apa yang diinginkan masyarakat Kota Ternate,” ujar Andik.

Sementara itu, Pangdam XVI/Pattimur Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa menyebut, total jumlah persnonil yang diterjunkan untuk mengamankan kunjungan Presiden di tiga daerah yakni Ternate, Halmahera Barat (Halbar) dan Sofifi, Kota Tidore Kepulauan (tikep) mencapai 2 ribu lebih.

“Khusus TNI-Polri 2 ribu personil, ditembah unsur pemerintah daerah jadi totalnya 2.500 hingga 2.600 personil,” ucap jenderal TNI AD bintang dua ini.

Dia mengatakan, diantara tiga daerah yang dikunjungi Kepala Negara ini, tidak ada yang diprioritaskan dari sisi pengamanan. “Semuanya sama,: tukasnya.(lfa/par/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *