HARIANHALMAHERA.COM–Kasus kejahatan yang terjadi di laut Maluku Utara (Malut) masih marak. Setidaknya ini dapat dilihat dari jumlah kasus yang ditangani Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Malut.
Dalam catatan Polda Malut, pada tahun ini ada 11 kasus kasus tindak Pidana diLaut yang diungkap Polaitud Polda Malut. Terbanyak adalah kasus perikanan.
“Kasus Perikanan ada lima kasus, dua Kasus Pelayaran, dua Kasus Perdagangan, dan dua Kasus Illegal Loging,” beber Kapolda Malut Irjen Pol Midi Siswoko saat memimpin upacara HUT ke-72 Polairud diPantai Falajawa Ternate, Senin (5/12).
Jajaran Polairud Polda Malut juga terlibat dalam kegiatan Prioritas Polri seperti patroli perairan, Hotspot, Sambang Nusa, Pemberantasan Illegal Fishing dan Illegal Oil serta mendukung operasional kepolisian baik operasi kepolisian terpusat maupun kontijensi.
Midi menekankan untuk tingkatkan kemampuan dalam menganalisa situasi dan Kondisi sehingga dapat memprediksi permasalahan serta Potensi Gangguan Kamtibmas.
“Tingkatkan juga sinergitas dan kerjasama dengan TNI, Kementerian dan Lembaga guna menciptakan keamanan Perairan Perbatasan antar Negara,” katanya.
Midi mengatakan tema “Polairud profesional dan efektif mendukung Pembangunan Ekonomi Maritim Nasional untuk Mewujudkan Indonesia yang Tangguh” yang diusung pada HUT Polairud tahun ini sejalan dengan Arahan Presiden RI tentang kesederhanaan dan Efisiensi Organisasi.
“Ini juga sesuai dengan Program Prioritas Kapolri “Presisi” yaitu mendukung pemulihan ekonomi nasional, pemeliharaan kamtibmas, dan menjamin keamanan program prioritas Nasional,” katanya
Dia berharap dengan usia yang ke 72, Polairud Semakin Dicintai masyarakat.(par/pur)