HARIANHALMAHERA.COM–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Maluku Utara (Malut) menilai perbaikan jembatan Kali Tiabo di Desa Ngidho, Kecamatan Galela Barat (Galbar) Halmahera Utara (Halut) yang ambruk dihantam banjir awal Januari lalu, harus dilakukan secara menyeluruh.
Tidak hanya pada bagian hilir yakni pembangunan fisik jembatan, namun juga meliputi di hulu yakni normalisasi sungai Tiabo. Kepala Dinas PUPR Malut, Santrani Abusama usai turun meninjau langsung di lapangan beberapa hari kemarin mengatakan, dari amatannya di lapangan, jika perbaikan di hilir dilakukan, namun di hulu sungai tidak dinormalisasikan, maka usia jembatan tidak lama.
Nah, di hulu sungai ini yang harus dilakukan yakni dengan menutup tambang emas rakyat yang berada di Gogoroko. Sebab, kerusakan yang terjadi di bagian oprit jembatan, disebabkan oleh tekanan air dari hulu ke hilir yang terlalu besar.
“Karena di hulu di awal sana sudah bikin tambang rakyat. Jadi saran saya ke Pemda Halbar segera ditertibkan. Kalau cuma selesaikan di hilir, tapi di hulunya ancor itu sama saja,” katanya.
Selain itu, harus buat alur air di samping jembatan kemudian dilakukan timbunan dengan cara tanjung yang sebelah kiri harus dilebarkan sehingga dengan alur air yang ke kanan itu bisa kembali ke kiri baru kemudian ditimbun. “Setelah ditimbun baru bikin oprit,” katanya.
Dia juga menyarankan ada reboisasi di sekitar singai, agar bisa menyangga debit air hujan yang turun. “Tanaman – tanaman dan pohon kalau itu tidak maka saya tidak yakin,” ungkapnya.
Untuk perbaikan sekaligus minirmalisasi aliran sungau, Mantan Kadisperkim Malut pun mengaku sudah berkordinasi dengan Balai Sumber Daya Air (BSDA) dan Balai Bina Marga Kementrian PUPR agar disamping oprit jembatan harus dibuat penanganan penahan gelombang air. “Tidak bisa pakai sistem beronjong, juga tidak bisa cuman pakai sistem talud. Yang ada dia pake sistem sisir ,” jelasnya.
Untuk penanganan jembatan darurat hingga parmanennya dilakukan BSDA dan Balai bina marga. Harapannya dalam satu Minggu ini akases darurat ini sudah bisa dilalui. Untuk sementara ini, dia juga telah meminta warga setempat untuk swadaya terlebih dahulu (lfa/pur)