HARIANHALMAHERA.COM–Seolah sadar kalau titipannya tak akan diakomodir, Wakil Gubernur (Wagub) M Al Yasin Ali memutuskan tidak lagi buat gaduh terkat rolling jabatan eselon II yang tengah dilaksanakan Pemprov Malut sebagaimana yang pernah dilakukannya beberapa waktu lalu.
Orang nomor dua di Malut itu memilih pasrah dan tidak lagi ambil pusing dengan reshuffle kabinet. Dia beralasan, pelantikan pejabat adalah hak prerogratif Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) yang pernah disebutnya sebagai “juragan”. “Sudah. Itu hak progratif Gubernur. Dia mau lantik siapa atau siapa, saya tidak mau campur lagi,” ujar Wagub di Kantor Gubernur Senin (26/10).
Pernyataan ini disampaikan Wagub saat dimintai tanggapan terkait pelantikan dua pejabat eselon III di Eks Kediaman Gubernur Kelurahan Kalumpang, Ternate kemarin.
Dua pejabat yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur nomor: 821.2.22/Kep/168/X/2020 itu adalah Rahwan K Suamba dan Suhaili Abas. Keduanya hanya bertukar posisi.
Rahwan yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Arsipan Daerah dan Perpustakaan (Disarpus) menggantikan posisi Suhaili yang sebelumnya menjabat kepala bagian (Kabag) publikasi pengumpulan dan penyaringan informasi pada Biro Protokoler Kerjasama dan Komunikasi Publik (PKKP).
Namun, selain menjabat Kabag, Rahwan juga dipercayakan menjabat Kepala Biro (Karo) PKKP dengan status pelaksana tugas (Plt) menggantikan Mulyadi Tutupoho yang telah dilantik sebagai Kadisarpus sebelumnya.
Pengangkatan Rahwan sebagai Plt Karo PKPP ini berdasarkan SK Gubernur Maluku Utara nomor 821.2.22/SP/170/X/2020. Sedangkan Suhaili sendiri menduduki jabatan yang ditinggalkan Rahwan.
Yang paling disorot terkait pelantikan kemarin adalah meski Wagub sendiri sudah kembali berkantor, namun dia tidak diberikan kepercayaan untuk memimpin upacara pengambilan sumpah dan jabatan. Gubernur justeru menunjuk salah satu staf ahlinya, Darwis Pua
Meski begitu, Wagub menegaskan antara dirinya dan Gubernur tidak ada masalah. Dia beralasan, kondisinya yang belakangan terganggu dan beberapa kali harus berobat ke Jakarta sehingga jarang terlibat dalam kegiatan pemerintahan. “Tapi Alhamdulillah Allah su kasi kesehatan dan sehat,” akunya.
Mantan Bupati Halteng dua periode ini mengaku mengalami penyalit gangguan saraf sehingga perlu pengobatan intensif. Meski mengaku sudah sehat, namun dari pantauan koran ini politisi PDIP itu terlohat masih lemas.
Buktinya, saat naik ke mobil dinas, tangan suami dari Mutiara T Yasin itu masih dipegang oleh pengawal pribadi (walpri).(lfa/pur)