Mancanegara

Ibu dan Tiga Anaknya Jalan Kaki 560 Km Untuk Hindari Corona

×

Ibu dan Tiga Anaknya Jalan Kaki 560 Km Untuk Hindari Corona

Sebarkan artikel ini
MIRIS: Maria Tambo (kiri) dan ketiga anaknya memilih jalan kaki ratusan kilometer untuk pulang kampung. (foto: era.id)

HARIANHALMAHERA.COM–PULANG kampung memang menjadi pilihan bagi sebagian orang yang kehidupan di perkotaan kian sulit saat wabah pandemi. Seperti yang dialami seorang ibu bersama tiga anaknya di Peru. Memilih pulang kampung ke desa terpencil di hutan Amazon dengan berjalan kaki sejauh 560 kilometer.

Mengutip laman CNNIndonesia.com, Maria Tambo, itulah nama ibu tersebut. Keputusan jalan kaki ratusan kilometer dilakukan setelah pemerintah menerapkan penguncian wilayah (lockdown) karena virus corona. Tambo memutuskan untuk berjalan kaki dari ibu kota Lima menuju Ucayali di hutan Amazon lantaran tidak memiliki uang untuk membayar sewa kamar dan membeli makanan.

Layanan transportasi umum yang masih dihentikan saat lockdown membuat Tambo memilih berjalan kaki meninggalkan Lima pada awal Mei lalu. “Saya tahu bahayanya (karena) saya menempatkan anak-anak dalam bahaya, tapi saya tidak punya pilihan. Saya lebih baik mati dengan mencoba keluar dari sini (Lima) daripada mati kelaparan di dalam kamar,” kata Tambo.

Saat meninggalkan Lima, ia mengenakan masker sambil membawa ransel dan menggendong satu anaknya yang masih bayi. Sementara satu anaknya yang beranjak remaja dan satu yang berusia tujuh ikut berjalan sambil membawa barang mereka.

Tambo semula meninggalkan rumahnya di desa terpencil Amazon menuju Peru untuk mengantar anak pertama yang mendapatkan beasiswa melanjutkan studi di sebuah universitas di Peru. Sebelum pandemi menyerang, ia sudah menyewa kamar kecil dan berencana bekerja di sebuah restoran untuk menghidupi keluarga.

Selama perjalanan pulang, Tambo harus melalui sejumlah pos pemeriksaan polisi yang dibentuk pemerintah Peru untuk mencegah warga dari Lima menyebarkan virus ke daerah pedesaan. Langkahnya sempat terhenti ketika tiba di Sam Ramon.

Seorang petugas polisi menginterogasinya dan mengatakan jika ia dan ketiga anaknya tidak bisa melewati pos tersebut. Tambo berupaya bernegosiasi dengan petugas hingga mengantongi izin melintas untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah berjalan selama tujuh hari tujuh malam, ia dan anak-anaknya akhirnya tiba di Ucayali dengan disambut suara anjing-anjing milik keluarga. Tambo mengaku bersyukur dan menangis haru karena telah melalui jalan panjang saat pulang. “Saya tidak ingin pergi ke Lima lagi. Kupikir Saya akan mati di sana bersama putri-putri,” ujarnya.

Mengutip CNN, Tambo bukan satu-satunya keluarga yang hidup dalam ancaman kelaparan karena lockdown Covid-19. Data John Hopkins University mencatat Peru hingga saat ini memiliki 240.908 kasus virus corona dan menjadi yang kedua tertinggi setelah Brasil di Amerika Selatan.(cnn/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *