HARIANHALMAHERA.COM–Keputusan pemerintah Brasil untuk tidak lagi melaporkan angka kematian dan penambahan jumlah pasien baru yang terinfeksi virus corona, menuai kritik warganya. Pemerintah dianggap berupaya menyembunyikan jumlah sebenarnya penyebaran Covid-19.
Langkah ini datang setelah banyak ahli mengkritik data statistik kasus corona di Brasil yang dinilai terlalu rendah dan dalam beberapa kasus dicurigai telah dimanipulasi. Terlebih saat ini Brasil tengah mencatat lonjakan infeksi virus corona.
Dilaporkan Associated Press yang dikutip dari CNNIndonesia.com, situs Kementerian Kesehatan Brasil terakhir mencatat lebih dari 34 ribu kematian akibat corona dengan 615 ribu kasus.
Data statistik Worldometers hingga Senin (8/6) mencatat Brasil berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat dengan kasus corona sebanyak 691.962. Sementara angka kematian mencapai 37.312 jiwa dan 302.084 pasien dinyatakan sembuh.
Mulai Jumat (5/6) hingga kini situs Kemenkes Brasil tak lagi menyediakan data terbaru kasus infeksi corona harian, mingguan, dan bulanan. Pada Sabtu (6/6) Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan akan menampilkan data laporan kasus infeksi baru dan kematian akibat corona dalam waktu 24 jam terakhir. Tak hanya itu, situs tersebut juga tidak ada lagi pembaruan data dari seluruh wilayah di Brasil.
Terkait penghapusan data kasus corona, Presiden Jair Bolsonaro mengatakan hal tersebut tidak mewakili kondisi di lapangan. Bolsonaro juga tidak mengungkap lebih jauh alasan penghapusan informasi tersebut. “Data kumulatif tidak mencerminkan gambaran negara saat ini,” tulis Bolsonaro melalui akun Twitternya.
Keputusan ini menuai kritik dari banyak pihak, termasuk anggota kongres dan jurnalis. Penghapusan data corona dilakukan setelah Brasil melaporkan lebih dari 1.000 kematian harian dalam waktu empat hari bertutur-turut.
Pada 14 mei lalu, penyelidik independen meragukan ketidakkonsistenan angka kematian yang dilaporkan Kantor Pencatatan Sipil. Diketahui ada lebih dari 500 ribu sertifikat kematian ditarik dari situsnya.
Bolsonaro menuai kecaman di tengah upayanya menekan penyebaran virus corona di Brasil. Dalam sejumlah kesempatan, Bolsonaro kerap menyerukan untuk mencabut penguncian wilayah (lockdown) yang diberlakukan oleh pemerintah lokal.
Menurutnya, pemberlakuan lockdown menghancurkan perekonomian negara. Tak hanya itu, ia juga menuduh gubernur negara bagian dan wali kota menggunakan lockdown untuk keuntungan politik mereka.(cnn/fir)