HARIANHALMAHERA.COM–Dengan mengacungkan busur dan anak panah, penduduk asli hutan Amazon Brasil melakukan unjuk rasa. Mereka memblokir jalan raya utama di kawasan tersebut. Mereka menuntut bantuan untuk melawan pandemi virus corona Covid-19 dan penutupan penambangan ilegal juga penggundulan hutan.
Laporan koresponden AFP yang dikutip dari CNNIndonesia.com, menyebut suku etnis Kayapo Mekranoti membuat blokade di seberang jalan raya BR-163 yang merupakan jalan utama penghubung pusat pertanian di bagian barat-tengah Brazil ke pelabuhan sungai Amazon. Blokade tersebut menyebabkan macet panjang truk-truk yang mengangkut jagung juga kedelai di luar kota Novo Progresso, negara bagian Para.
Mengenakan hiasan kepala tradisional dari bulu dan cat tubuh, penduduk asli Amazon tersebut memblokir jalan dengan ban bekas, dan menggunakan tombak, parang, juga busur untuk mencegah pengemudi melewati kawasan tersebut.
Diketahui, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak mengerikan, terutama bagi penduduk asli di kawasan tersebut yang memiliki riwayat rentan akan penyakit dari luar daerah mereka. Menurut data Asosiasi Masyarakat Asli Brasil (APIB), sebanyak 21 ribu masyarakat asli telah terinfeksi virus corona Covid-19 dan sebanyak 618 orang telah meninggal dunia.
Lembaga itu menuding Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menutup mata akan nasib para penduduk asli tersebut. “Penyakit ini semakin memburuk tiap harinya,” kata kepala suku Kayapo Mekranoti, Beppronti Mekragnotire dalam bahasa asli yang kemudian diterjemahkan.
“Itulah mengapa kami protes, sehingga pemerintah akan melihat masyarakat asli, bukan hanya di sini tetapi di seluruh Brasil,” sambungnya.
Brasil menjadi negara tertinggi kedua dalam hal jumlah kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 di dunia, setelah Amerika Serikat, dengan 3,3 juta kasus dan 107 ribu kematian.
Masyarakat Kayapo Mekranoti diketahui hidup dalam dua wilayah: Bau dan Menkragnoti, yang mencakup 6,5 juta hektar dan lebih luas dari negara Kroasia. Menurut lembaga Hak Asasi Manusia Kabu, sebanyak 400 orang dari 1.600 di 12 desa suku tersebut, telah terjangkit virus dan empat orang telah meninggal dunia.
Virus corona Covid-19 diyakini tiba di wilayah tersebut akibat pengoperasian tambang ilegal di kawasan lindung itu. Para pengunjuk rasa meminta masyarakat bertindak untuk menghentikan perambahan oleh penambang emas dan penggundulan hutan di Amazon.(cnn/fir)