HARIANHALMAHERA.COM–Pandemi corona (covid-19) masih jauh dari kata berakhir. Demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Alasan WHO, masih banyak upaya yang harus dilakukan dunia untuk membendung penularan. Terutama di negara-negara miskin yang terdampak.
“Pandemi virus Korona masih jauh dari berakhir dan masih mengganggu layanan kesehatan normal, terutama imunisasi yang menyelamatkan jiwa untuk anak-anak di negara-negara termiskin,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari jawapos.com, Senin (27/4).
Badan PBB prihatin dengan meningkatnya jumlah kasus dan kematian di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin dan beberapa negara Asia. Sementara kasusnya turun di sejumlah negara maju tapi berdampak pada negara miskin.
“Kami memiliki jalan panjang di depan dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual di Jenewa seperti dilansir dari AsiaOne, Selasa (28/4).
Dia berharap dunia bisa mencegah gelombang kedua infeksi. Tedros menyatakan keprihatinannya bahwa kesehatan anak-anak kinu sedang terancam oleh dampak darurat Coronavirus pada program vaksinasi untuk penyakit lain.
“Anak-anak mungkin berisiko relatif rendah dari penyakit parah dan kematian akibat Covid-19, tetapi justru bisa berisiko tinggi dari penyakit lain yang dapat dicegah dengan vaksin,” kata Tedros.
Sebab sekitar 13 juta anak telah terkena dampak di seluruh dunia oleh keterlambatan imunisasi rutin terhadap penyakit termasuk polio, campak, kolera, demam kuning dan meningitis. Kekurangan vaksin terhadap penyakit lain dilaporkan di 21 negara sebagai akibat dari pembatasan perbatasan dan gangguan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi Coronavirus.
“Jumlah kasus malaria di Afrika sub-Sahara dapat berlipat ganda, kami berupaya bekerja sama dengan negara lain agar ini tak terjadi,” jelasnya.(jpc/fir)