HARIANHALMAHERA.COM— PT Aneka Tambang (Antam), dikabarkan hampir pasti akan menguasai saham mayoritas PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Tinggal menunggu hasil kajian independen dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) atas valuasi NHM.
Hal ini diketahui dari pernyataan Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo, yang dikutip dari kontan.co.id. Katanya, Antam tengah aktif bernegosiasi dalam proses divestasi saham yang saat ini mayoritas masih dipegang Newcrest Mining Limited, asal Australia sebesar 75%.
“Apabila nantinya sesuai, baik dari hasil valuasi dan harga, maka Antam berkemungkinan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya,” kata Arie.
Saat ini, sebanyak 25 persen saham PT NHM sudah dimiliki PT Antam. Artinya, masih ada 26 persen saham yang harus dilepas Newcrest untuk memenuhi aturan divestasi sebesar 51 persen. Jika terpenuhi, maka PT Antam tbk nantinya akan menjadi pemilik saham mayoritas PT NHM.
Diketahui, informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Newcrest tengah menawarkan 26% dari 75% sahamnya di PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) kepada PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.
Upaya divestasi saham oleh Newcrest untuk memenuhi kesepakatan dalam amandemen kontrak NHM pada 2018 lalu. NHM mengoperasikan area pertambangan Gosowong, yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Sesuai kesepakatan, NHM wajib mendivestasikan sahamnya dengan total 51% kepada pihak nasional dalam jangka waktu dua tahun setelah penandatangan kontrak, atau pada 2020. Artinya, tahun depan mayoritas saham sudah harus dimiliki nasional.
Adapun data yang dilansir dari katadata.co.id, tambang Pabrik pengolahan di Gosowong memiliki kapasitas hingga 800.000 ton per tahun. Per 30 Juni 2018, Gosowong menghasilkan 251.390 ons emas. Sejak operasi tambang dimulai pada tahun 1999, lebih dari empat juta ons emas telah diproduksi.(ktn/ktd/fir)