HARIANHALMAHERA.COM–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyebut, Juli 2021 nanti pembelajaran tatap muka (PTM) sudah bisa dimulai. Sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) menyampaikan kesiapannya dalam membuka perkuliahan tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Dikutip dari Jawapos.com, diantara kampus negeri yang sudah bersiap membuka kuliah tatap muka kembali adalah Universitas Terbuka (UT). Kabar tersebut disampaikan Rektor UT Ojat Darojat dalam media gathering secara virtual Selasa (2/3). Dia mengatakan sudah mengajukan nama-nama dosen dan tenaga kependidikan untuk menerima vaksinasi Covid-19 kepada pihak yang berwenang.
Sehingga Ojat mengatakan saat ini tinggal menunggu proses vaksinasi untuk para pegawainya. ’’Nanti Juli kesana (pembelajaran tatap muka, Red). Layanan pembelajaran tatap muka di daerah terpencil,’’ jelasnya. Kemudian penyerahan ijazah atau kegiatan wisuda diharapkan juga bisa dilakukan secara tatap muka kembali.
Ojat mengatakan, kegiatan pembelajaran secara umum mereka dilakukan secara online. Tetapi ada sesi pembelajaran tatap muka. Khususnya di Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT di sejumlah daerah. Dia menjelaskan pada semester saat ini pembelajaran masih dilakukan secara online. Tetapi mereka siap jika Juli atau di awal tahun akademik nanti sudah bisa memulai pembelajaran online. ’’Bukan hanya bagi UT tapi juga kampus lainnya (siap kembali tatap muka, Red),’’ paparnya.
Hal sama disampaikan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Jamal Wiwoho. Dia mengatakan kampusnya sudah siap jika nanti mendapatkan izin menjalankan kuliah tatap muka. Sebab pada 23 Desember lalu mereka mengajukan izin perkuliahan tatap muka untuk semester genap tahun akademik 2020/2021 ke Satgas penanganan Covid-19 setempat.
Tetapi ternyata Satgas penanganan Covid-19 tidak mengeluarkan izin. Jamal mengatakan saat mengajukan itu mereka memiliki protokol yang detail. Misalnya jumlah mahasiswa di kelas dibatasi. Kemudian durasi kuliah untuk satu SKS dikepras separuhnya. ’’Di tengah pandemi 30 menit satu SKS. Ini separuh dari SKS di kondisi normal,’’ jelasnya. Nah protokol yang sudah disusun itu bisa digunakan sebagai acuan perkuliahan tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Dia menyampaikan dukungan terhadap proses vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidikan dan kependidikan. Termasuk guru dan dosen. Jamal menuturkan sudah mengajukan daftar pegawainya untuk ikut disuntik vaksin Covid-19.
’’Jika nanti diberi kesempatan, kami akan mengajukan lagi (iji perkuliahan tatap muka, Red),’’ paparnya. Dia mengatakan para dosen sudah rindu untuk kuliah kembali di kelas. Begitupun juga mahasiswa. Namun Jamal menegaskan mereka tetap hati-hati. Karena keselamatan dosen, mahasiswa, dan seluruh keluarga besar kampus tetap jadi prioritas.(jpc)