HARIANHALMAHERA.COM–David Moyes pernah dianggap sebagai juru selamat bagi pendukung West Ham United. Itu terjadi pada musim 2017–2018. Moyes ketika itu menggantikan posisi Slaven Bilic pada 7 November 2017. Ketika Moyes datang, The Hammers –julukan West Ham– masih berada di peringkat ke-17. West Ham pun sempat diprediksi sebagai salah satu tim yang bakal terdegradasi pada akhir musim 2017–2018. Namun, berkat sentuhan Moyes, The Hammers bisa finis di posisi ke-13.
Sayang, kontrak Moyes hanya berlaku enam bulan. Dia harus meninggalkan London Stadium (markas West Ham) pada akhir musim 2017–2018. West Ham sekaligus menjadi klub terakhir yang ditangani. Sebab, setelah meninggalkan London Stadium, Moyes berstatus dalam 1,5 tahun terakhir.
Namun, kini pendukung The Hammers sangat membutuhkan kehadiran Moyes. Dia diharapkan bisa memperbaiki posisi dan performa West Ham yang babak belur. Ya, menyusul kekalahan 1-2 saat menjamu Leicester City pada pekan ke-20 kemarin, posisi West Ham makin terbenam di papan bawah. Mereka kini menempati peringkat ke-17 dengan koleksi 19 poin. Atau, hanya berselisih satu poin dari Aston Villa yang berada di zona degradasi.
Dampaknya, Manuel Pellegrini harus terdepak dari posisinya sebagai pelatih West Ham. Pemecatan Pellegrini membuat Premier League bersama La Liga menjadi liga penyumbang terbanyak pergantian pelatih pada Desember.
Hingga tadi malam, manajemen West Ham memang belum mengumumkan sosok pengganti Pellegrini. West Ham mungkin baru mengumumkannya hari ini. Namun, media Inggris sudah santer menyebut nama Moyes. Sederet mantan pemain West Ham juga mendukung jika Moyes kembali ke London Stadium.
’’Itu (mendatangkan Moyes kembali, Red) akan menjadi opsi menarik. Mungkin hanya jangka pendek hingga akhir musim,’’ kata Robert Green, eks kiper West Ham (2006–2012)
’’Tetapi, jika dia (Moyes) mampu menyelamatkan West Ham lagi, Anda akan mengatakan: ’Ini bonus besar dan sampai jumpa nanti,’’ ujar Green yang musim lalu masih membela Chelsea.
Misi penyelamatan juga dilakukan AS Monaco. Mereka telah mendepak Leonardo Jardim. Sebagai gantinya, kemarin mereka menunjuk Robert Moreno. Jardim dianggap gagal membawa Monaco bersaing di papan atas Ligue 1. Mereka masih tertahan di posisi ketujuh. Les Monegasques –julukan Monaco– tertinggal 17 poin dari PSG yang berada di puncak (28-45). Padahal, pelatih asal Portugal itulah yang menyelamatkan Monaco dari jerat degradasi musim lalu. Atau, setelah performa buruk bersama Thierry Henry yang uniknya menggantikan Jardim pada paro pertama. Artinya, dalam 14 bulan terakhir, Monaco sudah memecat dua pelatih.
Nah, Moreno langsung dikontrak hingga 2022. Perkenalan resminya akan dilaksanakan hari ini waktu setempat. Moreno di Monaco adalah Dani Guindos sebagai asisten, Juanjo del Ojo (fisio), Jose Sambade (pelatih kiper), dan Marc Selleres (psikolog olahraga).
Bagi pelatih 42 tahun itu, Monaco menjadi debutnya melatih klub profesional. Sebab, meski berkarir sejak 2002, Moreno lebih sering berkutat bersama tim junior atau menjadi asisten.
Praktis, melatih timnas Spanyol sejak Maret hingga November 2019 menjadi pengalaman pertamanya sebagai pelatih kepala. Meski hanya mendampingi La Furia Roja –julukan Spanyol– dalam sembilan laga, Moreno berhasil membawa Spanyol lolos ke putaran final Euro 2020.
Karena sering menangani tim junior, Moreno pun mengorbitkan banyak pemain muda di timnas Spanyol. Total, ada enam pemain baru yang diberi kesempatan mencatat perdana bersama Spanyol tahun ini. Mereka adalah gelandang serang Dinamo Zagreb Dani Olmo, bek tengah Athletic Bilbao Unai Nunez, bek tengah Villarreal Pau Torres, gelandang Napoli Fabian Ruiz, striker Villarreal Gerard Moreno, dan winger PSG Pablo Sarabia.
Hal serupa mungkin diterapkan Moreno bersama Monaco. Apalagi, bursa transfer musim dingin tinggal hitungan hari. (jpc/pur)