HARIANHALMAHERA.COM – Dalam sepuluh pertandingan terakhir, tactician Chelsea Frank Lampard memakai empat taktik berbeda. Yaitu, 3-4-2-1 (tiga kali), 4-3-3 (lima kali), 4-1-4-1 (satu kali), dan 4-2-3-1 (satu kali).
Rupanya, Frankie –sapaan akrab Lampard– ingin menunjukkan bahwa Chelsea punya dinamisme. Si Biru atau The Blues –sebutan Chelsea– memiliki kedalaman skuad untuk bertarung dalam tiga ajang. Yakni, Premier League, Liga Champions, dan Piala FA.
Ajang yang disebut terakhir kini malah paling diminati Lampard. Sebab, di Piala FA, Frankie secara realistis bisa memimpin Cesar Azpilicueta dkk memenangkan trofi musim ini. Namun, tantangannya tidak mudah. Sebab, yang menjadi lawan dalam di Stamford Bridge dini hari nanti adalah Liverpool (siaran langsung RCTI/ beIN Sports 1 pukul 04.45 WIT).
Setelah di fase sebelumnya, putaran keempat melawan Shrewsbury Town, menurunkan Liverpool U-23, termasuk pelatihnya (Neil Critchley), Liverpool yang asli bakal turun di putaran kelima. Apalagi, per kemarin (2/3) Critchley mundur dari Liverpool U-23 untuk bergabung dengan klub kasta ketiga (League One), Blackpool.
’’Saya berharap melawan mereka yang sebelumnya (Liverpool U-23, Red),’’ gurau Lampard seperti dilansir Football London. ’’Mereka baru saja kalah (Liverpool kalah perdana di Premier League musim ini oleh Watford pada matchweek ke-28, 1/3, Red) sehingga kami harus mempersiapkan diri dengan sangat baik,’’ lanjut pelatih yang musim lalu terhenti di putaran kelima Piala FA semasa masih menangani Derby County tersebut.
Chelsea juga tidak meraih hasil menggembirakan dalam laga terakhirnya. Si Biru ditahan seri 2-2 oleh Bournemouth (29/2). Yang menarik, bek kiri Marcos Alonso menjadi pemborong gol Chelsea. Itu sekaligus gol ketiga Alonso dalam dua pertandingan terakhir Si Biru. ’’Kami memainkan skema permainan (3-42-1) yang cocok untuk Alonso. Formasi ini juga memberi kami kestabilan dan harapan (menang),’’ papar Lampard kepada Daily Mail. Namun, Lampard mengisyaratkan tetap menyiapkan kejutan untuk Liverpool.
Sebagaimana yang diungkapkan penulis buku taktik Zonal Marking dan The Mixer, Michael Cox, dalam kolom di The Athletic, Lampard mungkin meniru taktik pelatih Watford Nigel Pearson, yaitu 6-3-1. ’’Bukan formasi lumrah. Namun, skema itu bisa menghindari pressing yang dibuat Liverpool dan menghasilkan serangan balik supercepat,’’ tulis Cox.
Pandit Sky Sports yang juga mantan bek Liverpool Jamie Carragher menuturkan, Klopp bakal menelan hasil negatif seandainya menurunkan komposisi starting XI fringe dini hari nanti. Sebab, Chelsea yang dikalahkan 1-2 oleh The Reds di Stamford Bridge pada matchweek keenam (23/9/2019) pasti sudah jauh berbeda. ’’Kemenangan sebelumnya terjadi karena Frankie masih mencari jati diri dalam timnya,’’ ungkap Carra, sapaan akrab Carragher. (jpc/pur)