HARIANHALMAHERA.COM– Romelu Lukaku adalah sosok yang mempertemukan Manchester United dengan Inter Milan musim panas ini. Tetapi, itu hanya terjadi di dalam bursa transfer. Nyatanya sampai kemarin (19/7), rumor transfer yang bakal bernilai EUR 83 juta (Rp 1,29 triliun) itu belum menyentuh garis finis.
Manajer United Ole Gunnar Solskjaer tak mau buka suara tentang kans Lukaku kembali ke
Eropa dari pramusim dengan jersey Inter. ”Setelah saya berbicara pada kalian tentang dia
(Lukaku), saya tidak punya kabar terbaru lagi soal itu (kans kepindahan Lukaku),” sambung mantan penyerang United pada 1996 – 2007 itu seperti yang dikutip dari Sky Sports.
Solskjaer tidak perlu memikirkan Lukaku karena dia sudah punya rencana tanpa salah satu
pembelian termahal dalam sejarah United itu.
Marcus Rashford dan Anthony Martial adalah rencana itu. Dari total enam gol United dalam dua kali laga pramusim di Australia, tiga gol di antaranya datang dari dua penyerang itu. Rashford membukukan dua gol dan Martial satu gol.
Jika konfiden, Martial akan sangat bisa menyamai level Lukaku. ”Anthony akan menjadi
penyerang kelas dunia,” harap Solskjaer. ”Saya berharap musim depan dia (Martial) dan
Marcus lebih baik dari musim lalu, bisa saja jadi top scorer,” lanjutnya.
Yang dirasakan Solskjaer itu yang tak didapatkan Antonio Conte. Saat masa pramusim kali ini, dia hanya membawa striker 17 tahun Sebastiano Esposito dan spesialis pinjaman Samuele Longo. Lautaro Martinez masih liburan setelah turun di Copa America bersama Argentina.
Sementara itu, winger Matteo Politano cedera otot paha. Dilansir laman Sempreinter, CEO United Ed Woodward menolak permintaan Inter untuk menurunkan harga top scorer Liga Europa 2014 – 2015 itu. Terakhir, Inter mengajukan tawaran senilai EUR 60 juta (Rp 938,5 miliar) ditambah bonus EUR 15 juta (Rp 234,6 miliar). Tapi, total EUR 75 juta (Rp 1,17 triliun) iming-iming dari Inter itu belum mampu menggoda United.
Conte mengakui, dia memang sangat menginginkan Lukaku sebagai calon ujung tombak Inter dalam musim pertamanya di Inter. La Gazzetta dello Sport melaporkan, Conte sampai berang ke petinggi Inter gara-gara tidak kunjung merealisasikan apa yang dia mau. ”Saya frustrasi,” ungkap Conte kepada Daily Mail.
”Anda sudah tahu saya sangat menyukainya (Lukaku), begitu pula pada masa lalu di saat saya masih membesut Chelsea. Saya juga ingin membawanya ke Inter. Tapi hari ini dia tetap pemain United, itu kenyataannya,” imbuh pelatih 49 tahun itu.
Dia pun menolak membahas Lukaku sebab masih menghormati kontraknya dengan United
yang masih tersisa sampai musim panas 2022 itu. ”Kami paham benar situasi kami saat ini dan kami akan melihat apa yang terjadi. Seperti yang saya katakan, saya sebut dia pemain
terpenting bagi kami agar lebih bagus. Tentu tak akan mudah bermain tanpa penyerang bagus.
Tapi bursa transfer masih terbuka dan masih ada waktu bagi kami,” tutur Conte. ”Tak akan
mudah melawan United tanpa striker,” sebutnya.
Saking frustrasinya Inter, mereka pun mulai mengalihkan target sasaran ke bomber kelas dunia lainnya. Salah satunya Edinson Cavani. Kebetulan, pemain berjuluk El Matador itu sudah mulai goyah loyalitasnya ke Paris Saint-Germain. Terutama setelah gagal bersaing lawan Kylian Mbappe yang jadi mesin gol Les Parisien.
Lagi-lagi finansial bisa jadi handicap. Per musim, bayaran Cavani mencapai EUR 12 juta (Rp
187,7 miliar). Dalam skuad Inter musim ini, hanya Joao Miranda yang gajinya bisa lebih di atas EUR 10 juta (Rp 156,4 miliar) per musim. Gaji Icardi per musimnya saja hanya berkisar di EUR 4,5 juta (Rp 70,3 miliar) (jpc/pur)