HARIANHALMAHERA.COM–Janji Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) untuk meresmikan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang berada di Desa Kusu Kecamatan Oba Utara itu ternyata hingga kini belum juga ada tanda-tanda.
Diduga kuat, belum diresmikannya RSJ ini dikarenakan ada persoalan yang belum terelesaikan, salah satunya ketidak tersedianya anggaran untuk membayar tunggakan hak-hak tenaga medis.
Ini diakui langsung mantan direktur RSJ Sofifi, dr Musriyono Nabiu. Ditemui kemarin, dr Ono, sapaan akrab Musriono menuturkan, sejak dilantik sebagai Dirut pada 2016, oleh Gubernur diminta untuk menyiapkan konsep termasuk didalamnya soal pembayaran hak tenaga medis.
Namun, saat diajukan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) selaku pihak yang mengendalikan penuh RSJ, justru tidak bisa dicairkan dengan alasan tidak ada anggaran kala itu. “Tenaga kontark gajinya setahun lebih belum dibayar. Saya waktu itu sudah sudah disampaikan ke gubernur tapi masih saja belum direspon,” katanya
Dia pun mempertanyakan alasan Gubernur mengangkatnya sebagai Dirut RSJ jika ujung-
ujungnya tidak siap mengoperasikan RSJ. “Ini sama saja menggantungkan harapan orang dan pembunuhan karakter,” tegasnya.
Disebutkan, total pegawai di RS berjumlah 52 orang, terdiri tenaga kontrak 48 orang dan PNS 4 orang. Hingga kini kondisi RSJ sudah menglamai kerusakan sebagian perlalatan telah hilang dicuri. Dia menilai, Pemprov dan DPRD tidak serius dalam mengurusi masalah RSJ. “Kalau serius mereka bisa memprioritaskan kebutahan RSJ mulai berdiri hingga segera juga diresmikan agar kami bisa menerima pesien,” ucapanya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Gubernur juga harus bertanggung jawab karema telah terlanjur
menjanjikan ke masyarakat bahwa akan merseikan RSJ tersebut. “Apa yang dikatakan
gubernur bahwa sejumlah fasilitas sudah disiapkan itu tidak benar. Silahkan tulis, saya akan bertangungjawab agar masyarakat juga tahu,” tegasnya. (tr3/pur)