HARIANHALMAHERA.COM– Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Malut akhirnya tuntas mendata jumlah tenaga guru ASN di jenjang SMA/SMK sederajat pasca dialihkan pengelolaanya dari Kabupaten/Kota ke Pemprov.
Dari hasil pendataan yang dilakukan sejak tahun 2016 lalu, didapat jumlah guru ASN yang
tersebar di kabupaten/kota sebanyak 3.142 orang, jika ditambah dengan seluruh ASN Pemprov, maka total ASN Pemprov berjumlah 7322 orang.
“Kami sangat menyadari pengelolaan manajemen ASN baik dinas mahupun cabang dinas
belum betul. Maka melalui kegiatan Bimtek kami bisa memperbaiki secara bertahap,” terang Sekertaris BKD Setda Malut, Muhammad Jamdi, Kamis (8/8).
Menurutnya, Bimtek ini dilakukan dengan tujuan agar saling menyamankan pandangan baik tenaga guru, dan bagian tata usaha (TU) sehingga kebutuhan tenaga pendidikan bisa
terpenuhi. Ini juga dalam rangka perekrutan CPNS 2019.
Lanjut mantan Plh BKD ini, dalam seleksi CPNS 2019, formasi yang diusulkan Pemprov sebanyak 330 terdiri dari 240 formasi untuk seleksi PPPK meliputi 79 orang formasi pendidikan, 161 formasi tenaga teknis, sementara usulan CPNS Malut 90 orang terdiri formasi pendidikan 8 orang, kesehatan 41 orang dan tenaga teknis 41 orang.
“Kami juga inginkan agar kouta tenaga pendidikan lebih diutamakan,” katanya.
Terpisah, pelaksana tugas Kadikbud Malut, Jafaf Hamisi mengatakan, melalui dinas teknis telah menyampaikan ke BKD agar pada saat mengusulkan CPNS ke Menpan, harus lebih utamakan tenaga guru di tingkat SMA/SMK.
Bahkan bila perlu usulan CPNS lebih banyak tenaga guru yang sesuai dengan Ujian Nasional (UN), agar ada pemerataan. “Apalagi secara georafis Malut adalah daerah kepulauan,” ujaranya.
Jafar juga menegaskan, sesuai instruksi Gubernur, mulai saat ini, seluruh kegiatan Dikbud
khususnya yang menggunakan APBD dipusatkan di Sofifi. Bahkan, untuk mengaktifkan seluruh pegawai di Dikbud, seluruh kegiatan setiap bidang harus dilaksanakan di setiap libur.
“Saya sudah usulkan setiap kegiatan itu dibikin hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Supaya semua pegawai harus ada di Sofifi, jangan sampai mereka hanya fokus di Ternate,” katanya.
Tidak hanya itu, kebiasaan pegawai yang sering menghabiskan waktu di loby kantor akan
ditertibkan. Dirinya akan mengawasi aktifitas pegawai selama berkantor. “Saya lihat banyak pegawai yang ngobrol di loby kantor, bukannya ada di ruangan malah ada diluar, ini harus ditertibkan. Jangan sampai kalau ada tamu yang datang lihat pegawai santai-santai
diluar,”tegasnya. (tr3/pur)