HARIANHALMAHERA.COM–Seleksi Tilwatil Quran Nasional (STQN) ke XXVI yang berakhir Oktober lalu, ternyata masih menyisahkan utang. Salah satunya proyek pembangunan teras dan rabat di rumah ASN yang sebelumnya menjadi lokasi tinggal para kafilah.
Dimana, proyek tersebut ternyata sampai saat ini belum dibayar oleh Pemprov. Tak pelak, teras yang dibangun dengan menggunakan baja ringan itu pun dirobohkan pihak rekanan dengan menggunakan alat berat.
Aksi pembongkaran yang berlangsung Jumat (24/12) malam itu dilakukan seorang rekanan bernama John di rumah ASN milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang berada di di kawasan Perumahan ASN I di Sofifi.
Dari informasi yang diperoleh, Jhon datang dengan membawa alat berat, sekitar pukul 21:00 WIT dan langsung merobohkan teras dan rabat rumah dinas .
Rumah yang berhasil dirobohkan itu dihuni oleh salah satu pegawai DLH yang diketahui berinisial AJ, terlihat rumah tersebut tampak tak terurus karena tumbuh rumput di halaman rumah. AJ sendiri tak menghuni rumah tersebut, yang ada hanya mahasiswa magang.
Sebagian PNS yang ada di lokasi pun tak dapat berbuat banyak saat Jhon dengan anak buahnya merobohkan teras dan rabat.
Ditemui di tempat kerjanya di seputaran Desa Durian, John menolak berkomentar banyak, bahkan dia berkilah kalau dia bukan Jhon. “Maaf, saya masih mau pergi mau kasih anak-anak kerja punya uang Natal,” katanya sambil naik ke mobil.
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasikan Kepala DLH Malut, Fahruddin Tukuboya enggan merespon upaya konfirmasi Harian Halmahera.(lfa/pur).
