HARIANHALMAHERA.COM– Maluku Utara (Malut) kehilangan salah satu putra terbaiknya. Kemarin, Mohtar Umamit dipanggil Sang Khalik setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.
Asisten I Setda Malut yang pernah menjabat Kepala DPMD dan Pj Bupati Kepulauan Sula
tahun itu menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 11.12 WIB. Pejabat kelahiran Sanana, 16 Januari 1960 itu meninggal dalam usia 59 tahun.
Bagi pejabat di lingkup Pemprov, wafatnya Mohtar ini membuat mereka kehilangan kehilangan sosok yang homuris dan bersahaja. “Almadhum sosok pejabat yang sangat baik semasa hidupnya. Banyak pelajaran yang almarhum berikan ke saya,” terang kepala BKD Malut, Idrus Assagaf, Selasa (10/9).
Idrus mengaku, saat masih dirawat di RS, dia sempat mengontak pihak keluarga dan bertanya soal kondisi Almarhum. “Saya dapat kabar pak Mo meninggal sekitar pukul 12.00,” ungkap.
Pertemuan terakhir Idrus dengan Mohtar saat dari Sofifi menuju Ternate usai pulang kantor
dengan menggunakan speedboat bermesin dua. “Waktu itu, didalam speedboat berdua saja, dan suasana diskusi pun berlanjut hingga masuk pelabuhan semut,”terang dia.
Kepala Dinas Infokomsand Malut, Imam Mahkdy Hasan mengatakan kepergian almarhum
merupakan duka bagi alumni IPDN serta pegawai di Pemprov. “Sebagai almuni juga, saya
merasa kehilangan senior yang memiliki pengalaman hidup di dunia birokrasi,”cetusnya.
Kepala biro Protokol Kerjasama dan Komunikasi Publik (PKKP) Malut, Mulyadi Tutupoho
mengatakan, belum lama ini Gubernur sempat memebzuk Almarhum di RS. Saat itu, Muhtar terlihat masih bisa berkomunikasi meski tidak lancar.
”Pak Moh (sapaan akrab), dikenal sangat baik dilingkup Pemprov, khususnya sesama pejabat eselon dua. Beliau salah satu pejabat yang mudah bergaul dengan siapa saja. Beliau sendiri pernah menjabat Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan jabatan terakhir yang masih aktif sebagai Asisiten 1 (satu) setdaprov Malut,” terang Mulyadi.
Yang tak kalah sedih adalah Pj Sekprov, Bambang Hermawan. Bagaimana tidak, keduanya
sudah mulai akrab sejak masih bertugas di Halsel. mengatakan Mohtar adalah pejabat yang memiliki dedikasi tinggi, disiplin.
“Saya lama bergaul waktu di Halsel almahrum masih menjabat camat hingga kemudian masih bersama di provinsi bahkan kantor kami juga berhadapan antara inspektorat dan BPMD,” ucap Bambang dengan mata berkaca-kaca meneteskan air mata.
Selama kenal dengan almarhum, Bambang mengaku tidak pernah melihat almarhum marah. Jika ada perbedaan, almarhum lah yang selalu menyesuaikan. “Rata-rata pada saat ada kewenangan, almarhum akan selalu konsultasi, tidak hanya itu almarhum juga suka homuris, tapi homurinya sangat teduh serta tidak kasar kepada sesame,” tutur, Sekprov Malut ini. (tr3/pur)