Maluku UtaraPemprovPeristiwa

Ini Yang Bikin Wagub Berontak di Pelantikan Pejabat

×

Ini Yang Bikin Wagub Berontak di Pelantikan Pejabat

Sebarkan artikel ini
GADUH: Sejumlah pejabat Pemprov dan pihak keprotokoleran berusaha melerai Wagub M Al Yasin Ali FOTO ELFA/HARIAN HALMAHERA

HARIANHALMAHERA.COM – Wakil Gubernur (Wagub) M Al Yasin Ali akhirnya buka-bukaan terkait kekacauan yang dilakukannya di tengah acara pelantikan pejabat eselon II Pemprov Maut sore tadi (26/3).

Kepada awak media, Wagub mengaku aksi itu spontan dilakukannya karena ASN yang diusulkannya untuk menduduki salah satu kursi pimpinan OPD tidak diakomodir.

ASN yang diusulkan Wagub adalah Vivi Alting. Vivi yang notabene adalah jatah wagub, diusulkan untuk menduduki kursi kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB).

Namun, dalam SK Gubernur yang tertulis ternyata bukan Nama Vivi, melainkan Yunus Badar yang awalnya menjabat pelaksana di Dinas PUPR. “Kepala badan bencana alam itu orang dalam tau ada tarik menarik antara saya punya. Kan saya usulkan hanya satu Vivi Alting tidak diakamodir,” beber Wagub.

Meski begitu, Wagub menuding, tidak diakomodirnya Vivi tak lepas dari ulah Kepala BKD Idrus Assagaf. Sebab, secara lisan, Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) sendiri sendiri sudah menyetujui usulannya itu. “Beliau (gubernur, Red) bilang iya, nanti kasana dengan BKD saja,” katanya.

Setelah disetujui AGK, Wagub pun sempat menelpon Idrus, namun nomor kontaknya tidak aktif. “Saya minta supaya gubernur batalkan minimal satu kepala BPBD yang saya punya jatah itu,” pintanya.

Selain jatahnya tidak diakomodir, masalah yang kian menyulut emosi orang nomor dua di Malut itu yakni pemindahan lokasi pelantikan yang dilakukan tanpa sepengetahuannya.

Wagub mengisahkan, pagi tadi sekitar pukul 10.00, dia sempat bertemu langsung dengan AGK. Karena diundang hendak membuka acara di wisuda di Dafam  Hotel, AGK lantas meminta dirinya melantik pejabat Pemprov yang diputuskan digelar di Kantor Gubernur Sofifi.

Atas permintaan itu, Wagub pun tetap berangkat ke Sofifi dan menelpon Idrus untuk menanyakan kesiapan pelantikan. Namiun, setelah sampai di Sofifi ada beberapa perubahan terkait pergeseran  pejabat yang akan dilantik sebanyak tiga kali.

Wagub pun memanggil Idsrus. “Saya bilang kordinasi dengan pak gub dulu supaya siap baru torang lantik. Tapi setelah komunikasi, katanya pak gub perintah lain,” ujarnya.

Baca Juga: Wagub Berontak, Pelantikan Pejabat Pemprov pun Gaduh

Wagub pun kembali memanggil Idrus. Namun, belum sampai pemanggilan yang ketiha, dia mendapat kabar bahwa pelantikan dipindahkan ke Ternate tanpa ada ordinasi dengannya.

Padahal seluruh kesiapan pelantikan di Kantor Gubernur sudah 100 persen. Bahkan, pejabat yang akan dilantik pun sudah ada di kantor Gubernur.

Tak lama kemudian, Wagub pun mendapat panggilan telepon dari AGK. Di telepon itu, AGK mengaku mengambil alih pelantikan pejabat tanpa menyebutkan lokasi pelantikan. “Saya langsung bilang kalau begitu, tunggu pak gubernur karena pak Gubernur belum bisa ke Sofifi karena kekalahan,” katanya

Namun, dalam tempo hitungan menit dan tanpa adanya pemberitahuan,  lokasi pelantikan mendadak dipindahkan ke Ternate. Mendengar informasi itu, Wagub pun naik pitam. Dia langsung bertolak menuju kediaman dinas Gubernur di Ternate.

Sayangnya, saat tiba di kediaman, pelantikan telah selesai di lakukan dan memasuki sambutan Gubernur. Sebelum bertolak ke Ternate, Wagub mengaku dua kali mengontak gubernur. Namun, saat kontak pertama meminta berbicara dengan Guebernur, oleh ajudan beralasan AGK masih berada di kamar.

Kontak kedua pun demikian, oleh ajudan dilaporkan AGK telah naik ke lantai II untuk memimpin pelantikan.”Saya masuk kan sudah selesai pelantikan dan su sambutan saya emosi skali tadi gubernur kan  kami kan satu paket minimal dia kordinasi lah,” sesal Wagub.

Terkait tidak diakomidirnya nama Vivi, Wagub mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Gubernur. Jika permintaanya menganulir ulang jabatan Kepala BPBD tidak juga ditindaklanjuti, Yasin menjamin roda pemerintahan pemprov Malut kedepan tidak lagi solid. “Tong bajalan sandiri –sandiri. Me barang ini apa talalu ka,” tandasnya

Sebagai kader PDI-Perjuangan, dia pun mengingatkan akan peran partai dalam mengantarkan keduanya sebagai Gubernur dan Wagub. “Tanpa PDIP torang tara jadi gubernur dan wakil gubernur,” sentil Wagub.

Sementara itu, hingga berita ini dimuat malam tadi, Kepala BKD Idrus Assagaf yang dikonfirmasi via ponsel belum memberikan penjelasan. (lfa/pur)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *