HARIANHALMAHERA.COM— Tren kasus covid-19 di Maluku Utara (Malut) masih mengkhawatirkan. Dari 34 provinsi, Malut termasuk provinsi yang hampir setiap harinya menyumbangkan kasus positif. Hingga saat ini, angka positif Covid-19 di Malut sudah mencapai 1.037. Jumlahnya terus meningkat dari hari ke hari.
Kondisi ini ikut menjadi kekhawatiran anggota komite I DPD RI asal Malut, Husain Syah. Dia secara tegas meminta Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba, agar lebih serius dalam mengurus penanganan Covid-19.
“Penanganan Covid-19, Malut paling dianggap agak lambat. Sementara dilihat dari fluktuatif penyebaran angka kenaikan Covid-19, sudah diluar batas yang rasional,” kata Husain.
Sultan Tidore ini meminta gubernur jangan berpangku tangan dan membiarkan masalah semakin rumit.
“Jadi penanganan Covid-19, bukan hanya disampaikan melalui jubir. Tapi bagaimana gubernur dan perangkat bergerak dan memutus mata rantai. Bukan hanya tiap hari menyampaikan pengumuman serta imbauan,” ungkapnya, usai pertemuan dengan Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman, Kamis (9/7).
Bahkan tidak hanya itu, Husain juga menyoroti terkait bantuan alat PCR ke gugus tugas Malut yang hingga saat ini belum difungsikan dengan alasan tidak ada tenaga ahli untuk menginstal PCR.
“Sebetulnya alat PCR praktis saja. Ini bukan gubernur mau susun laporan dan butuh waktu lama. Jika alat belum digunakan, masa gubernur hanya diam tidak perintah orang untuk pasang,” ujarnya.
“Panggil saja tenaga ahli. Datangkan dari Jakarta agar pasang alat PCR susah apa. Beritahukan ke gubernur, berikan uang ke saya, supaya saya ke Jakarta dan meminta tolong ke tenaga ahli untuk pasang, sehingga PCR bisa digunakan,” tandasnya.(aji/fir)