HARIANHALMAHERA.COM– praktisi hukum Maluku Utara (Malut), Hairun Rizal, mendesak Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Halmahera Utara (Halut) yang baru, yakni Bambang Sunoto, agar lebih serius dan aktif dalam menuntaskan kasus-kasus dugaan korupsi di Bumi Hibualamo. Hal itu disampaikan lantaran dalam dua tahun terakhir ini tak satu pun kasus perampokan uang negara diwilayah hukum Kejari setempat telah diusut dan dituntaskan.
Hairun Rizal pun menuturkan bahwa pada momentum peringatan HUT Kejaksaan RI ke-80 tahun 2025 ini, publik belum melihat gebrakan nyata dari Kejari Halut.
“Ini saat yang tepat bagi Kepala Kejari yang baru menunjukkan komitmen dan atensi terhadap penegakan hukum, khususnya kasus korupsi. Publik menunggu bukti, bukan janji,”katanya, Rabu (3/9).
Menurutnya, praktik korupsi sudah menjalar di berbagai lini birokrasi, mulai dari pejabat daerah hingga kepala dinas, sehingga itu, Kejari Halut dituntut untuk tidak bersikap pasif dan hanya menunggu laporan.
“Korupsi adalah extraordinary crime sehingga penanganannya pun harus dilakukan secara luar biasa. Jangan pandang bulu, siapa pun pelakunya—baik pejabat daerah maupun dinas semua sama di mata hukum,”ujarnya.
Hairun menekankan, publik hanya akan menaruh harapan dan kepercayaan kepada Kejari jika lembaga itu berani mengambil langkah nyata. Ia mendorong Kejari melakukan investigasi proaktif, menelusuri informasi yang beredar terkait dugaan korupsi, serta mengintensifkan sosialisasi anti-korupsi.
“Kalau Kejari hanya diam dan menunggu, itu sama saja membiarkan dugaan praktik kotor terus berlangsung. Publik butuh bukti bahwa Kejari Halut tidak main-main dengan pemberantasan korupsi,”tandasnya.(cal)