HARIANHALMAHERA.COM–Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Ternate siang kemarin “didatangi” puluhan petugas penagih retribusi di tiga lokasi wisata yakni Pantai Sulamada, wisata Batu Angus dan Danau Tolire.
Kedatangan juru tagih di instansi yang dipimpin Rizal Marsaoly ini untuk mempertanyakan upah mereka di bulan Desember 2020 yang hingga saat ini tak kunjung dibayar.
Junaidi Abas, ketua kelompok pengelola lokasi wisata Danau Tolire yang ditemui di halaman kantor Dispar menuturkan, honor sebulan yang belum terbayar itu sebesar Rp 850 ribu. Sedangkan jumlah penagih rertibusi di tiga lokasi wisata ini brjumlah 11 orang.
Padahal, ke 11 juru tagih ini merupakan garda terdepan penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) disektor pariwisata. “Pendapatan di lokasi wisata dalam seminggu bisa mencapai Rp 700 ribu lebih. Dan hampir setiap Minggu penarikan jasa retribusi kami laksanakan. Sementara hak-hak kami hingga saat ini tak kunjung dibayar,” ucapnya.
Disebutkan, honor yang belum dibayar hanya bulan Desember 2020, sedangkan Januaru sudah terbayar. Dia mengaku, dari infirmasi yang mereka terima, honor bulan Desember tidak lagi diberikan.
“Harapan kami hak-hak kami juga secepatnya dibayar, karena informasi yang kami terima bulan Desember tidak lagi diberikan,” pintanya Bilianto Aljikra mewakili kelompok pengelola pariwisata Batu Angus.
Kadispar Ternate Rizal Marsaoly yang dikonfermasi menjelaskan pihaknya sudah mengajukan permintaan pencairan ke BPKAD sejak Desember lalu. Namun hingga kini belum dicairkan.
“Soal kenapa sampai saat ini permintaan kami belum dicairkan, bisa tanyakan langsung ke kepala BPKAD. Dan ini bukan hanya kami saja,tapi seluruh OPD juga mengalami hal yang sama soal realiasi anggaran yang tak kunjung dicairkan,” ujarnya seraya mengaku total honor 12 orang juru tagih sebesar Rp 11 juta lebih. (tr4/pur)