Ternate

Rp 3 Miliar Anggaran Proyek Breakwater Pun Tak Cukup

×

Rp 3 Miliar Anggaran Proyek Breakwater Pun Tak Cukup

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Proyek Breakwater Rp 40 M di Sukabumi (Foto : detikNews - Detikcom)

HARIANHALMAHERA.COM–Anggaran pembuatan breakwater (pemecah ombak) di pelabuhan penyebrangan Ternate-Hiri sebesar Rp 1,2 miliar oleh Dinas PUPR dianggap belum mencukupi.

Karena itu, tambahan anggaran di APBD 2022 sangat dibutuhkan. Padalnya, untuk mencetak tetrapod dengan anggaran yang tersedia, belum mencukupi jumlah treatpod yang dibutuhkan.

Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas PUPR Isnainy Pansiradju usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD dan Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Ternate pekan kemarin

Isnainy mengaku pembangunan proyek breakwater butuh anggaran yang tidak sedikit. “Tahun ini kita lakukan percetakan tetrapod sebanyak 20 buah dan untuk yang 600 buah dilanjutkan tahun 2022 dengan anggaran kurang lebih Rp.3 miliar,” katanya.

Bahkan, anggaran Rp.3 miliar itu menurut Isnain belum cukup dimulai dari bahan, pengecoran dan lainya. “Jadi, perkiraan penggunaan anggaran sekitar Rp.4 miliar,”katanya

Sementara itu ketua Komisi III Anas Malik mengaku memang butuh tambaan anggaran di APBD 2022 untuk melanjutkan pengecoron dan peletakan tetra port ke dalam laut, sehingga dapat dipastikan pekerjaan pemecak ombak tersebut bisa tuntas pada tahun 2022.

“Jadi DPA 2022 untuk proyek ini belum keluar, sehingga PUPR belum bisa jelaskan ke kami secara tehnisnya bagimana. Sehingga itu akan dibuat jadwal kembali kami dengan PUPR untuk mempersentasikan lebih tehnis pembangunan proyek pelabuhan hiri ini,”ujarnya.

Bahkan, untuk proyek tahap awal ini juga belum ada eksen ke laut, karena masih di siapkan tetrapodnya, namun dokumen UPL dan UKL proyek ini sudah selesai, sehingga itu pihaknya mendesak agar proyek tahap awal ini bisa diselesaikan karena waktunya sangat singkat.

“Kami juga mendesak ke pemerintah, agar dokumen-dokumen perencanaan dari sisi yang di pioritas lanjutan proyek ini pada 2022, agar bisa ada penambahan tetrapod yang di 2021 sudah disiapkan juga, untuk bisa diletakan ke laut,”tegasnya.(par/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *