HARIANHALMAHERA.COM–Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN (Persero). Ternate mengatakan
kenaikan rekening listrik tagihan bulan Juni yang terjadi pada pelanggan non subsidi, bukan karena adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL), melainkan banyaknya pemakaian seiring dengan himbauan stay at home (SAH)
Ini dutarakan Komisi II DPRD Kota Ternate saat turun ke kantor UP3 PLN Ternate kemarin.
Kunjungan kerja (kuker) itu dalam rangka menindaklanjuti keluhan pelanggan terkait linjakan tagihan rekening listrik.
Ketua komisi II Dewan Kota (Dekot) Ternate, Mubin A Wahid mengaku pihaknya sudah mendapat penjelasan mendetail dari PLN terkait lonjakan tagihan rekening listrik itu. Sesuai data data pemakaian listrik peanggan yang ditunjukan UP3 PLN Ternate, dari Januari hingga Maret pembayar berjalan normal.
Masuk pada April dan Mei berhubung ada kebijkan dari pemerintah tentang social distancing, maka tidak menerjunkan petugas untuk melakukan pencatatan meteran sebagaimana biasanya.
“Sementara dalam dua bulan terakhir masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah sehingga pemakaian listrik cukup tinggi dan pembayaran di dua bulan terakhir pun naik dua kali lipat,”jelasnya.
Memasuki Juni, pihak PLN melakukan pengecekkan rill di lapangan dan hasilnya akumulasi pembayaran dua bulan mengalami lonjakan. “Jadi tidak ada kebijakan pemerintah menaikan tarif listrik.,” katanya.
Bahkan, data dari PLN kata dia menunjukan tidak semua pelanggan mengalami lonjakan tagihan, sebagian besar seimbang dengan pemakaian terutama mereka yang menggunakan meteran prabayar.
Sesuai data PLN dari total pelanggan di Ternate sebanyak 54.442 rumah, pelanggan yang memakai listrik prabayar sebanyak 30 ribu lebih, sedangkan pascabayar 24.433 pelanggan Mubin menyebut, pelanggan yang mengalami lonjakan kenaikan tagihan listrik sebanyak 6.732 dan mengalami penurunan 5.326. Sementara, mereka yang mengajukan komplain ke PLN hanya 192 pelanggan. “Komplen disampaikan langsung lewat media sosial, berita bahkan ada juga yang datang langsung di PLN,”katanya.
Pelanggan yang telah menyelesaikan pembayaran rekening listrik 50 ribu lebih , yang belum sebanyak 1.673 pelanggan. “Jadi PLN memberikan solusi kepada pelangga berupa kerikanan pembayaran khusus di bulan Juni bisa di cicil 40 persen, dan tiga bulan kedepan cicilan 20 persen sampai habis pembayaran,” tukasnya. (tr3/pur)