HalutMaluku UtaraTernateTidore Kepulauan

Pemda Tak Siap, Pemulangan 9 Pasien Berulah Batal

×

Pemda Tak Siap, Pemulangan 9 Pasien Berulah Batal

Sebarkan artikel ini
Potongan video yang memperlihatkan sejumlah pasien Covid-19 meninggalkan Grand Sahid Hotel Ternate

HARIANHALMAHERA.COM – Keputusan gugus tugas (gustu) Covid-19 Maluku Utara (Malut) memulangkan tiga pasien postif dan enam orang tanpa gejala (OTG) ke daerah asal lantaran kerap berulah, ternyata belum bisa diterima Pemda setempat masing-masing Ternate, Tidore Kepulauan (Tikep) dan Halmahera Utara (Halut).

Buktinya, hingga kemarin, kesembilan pasien itu belum dijemput oleh gugus tugas pemda setempat. Juru bicara (jubir) gustus Covid-19 Malut dr. Alwia Assagaf mengaku ketiga pemda tersebut belum bersedia menerima pemulangan para pasien dengan berbagai alasan, salah satunya adalah terkait dengan tempat karantina yang terbatas.

“Hari ini belum ada kata sepakat dengan kabupaten /kota terkait untuk pengembalian 9 orang ini karena mereka belum bersedia menerima  seperti kota Ternate masih mengeluhkan lokasi karantina ” akunya.

Fakta ini menunjukan bahwa belum semua Pemda menyiapkan lokasi karantina. “Kasus kita makin tinggi dan bisa jadi dari daerah kabupaten/kota bapak ibu walikota,bupati,” ungkapnya.

Apalagil lokasi Karantina yang disiapkan gustu provinsi baik Sahid Hotel maupun RSUD dr CB saat ini sudah mulai membludak pasien. Sedangkan rencana untuk menjadikan beberapa fasilitas seperti BLK, Asrama Haji dan SKB sebagai lokasi karantina, ditolak warga.

Karenanya, menghadapi kondisi ini dibutuhkan peran kabupaten/kota.  Sebab, para pasien yang dipulangkan ini tetap harus ditempatkan di tempat karantina bukan di rumah. “Maka dimohon Kabupaten/Kota agar lokasi Karantina sudah harus dipersiapkan karena kita tidak bisa membendung lajunya pertambahan kasus dengan adanya transmisi lokal di mana- mana. Hal ini membuat kita harus menerima kondisi seperti ini,” katanya.

Ancaman lonjakan pasien ini juga semakin nyata mengingat disiplin mematuhi protkol kesehatan masih rendah. “Maka mengantisipasi bertambahnya pasien positif sehingga perlu adanya penambahan lokasi karantina,” terangnya

Sebagimana diketahui sembilan pasien “bandel’ yang dikembalikan gustu Covid-19 Malut yakni 7 dari ternate didalamnya 3 orang positif ditambah 4 OTG. Kemudian satu OTG dari Tikep dan satu OTG dari Halut. (lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *