HARIANHALMAHERA.COM–Dampak dari pembentukan siklon tropis 94 W yang memicu cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang, mulai memberikan dampak kerusakan.
Di Kota Ternate misalnya, tecatat ada 27 rumah warga di tiga kelurahan yang rusak setelah diterjang angin kencang pada kamis malam pekan lalu. Kerusakan terbanyak ada di keluraha Jambula dengan jumlah rumah rusak mencapai 16 unit. Disusul Kelurahan Sasa, 7 unit rumah, dan Kelurahan Takome 4 unit rumah.
Namun, BPDB sendiri masih mendata tingkat kerusakan yang terjadi. “Kita masih menganalisa tingkat kerusakan. Dan itu akan dilihat oleh teman-teman teknis, sementara tim juga masih lakukan verifikasi data dilapangan,” ungkap kepala BPBD Kota Ternate Arif Gani.
Namun begitu, pasca musibah BPDB langsung menyalurkan bantuan stimulus bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan. bBantuan juga diberikan kepada tiga KK di Kelurahan Tafure dan Sango yang rumahanya rumah akibat gempa bumi beberapa waktu yang lalu, termasuk satu KK di di kelurahan salero yang rumahnya rusak diterjang puting beliung.
kondisi cuaca yang ekstrim turut mendapat perhatian dari Badan Pencarian Nasional (Basarnas) kota Ternate. Mereka menghimbau kepada masyarakat untuk menunda aktifitas penyerbangan.
“Saat ini cuaca kurang baik, jadi masyarakat harus menunda dulu perjalanan melaut hingga cuaca kembali normal. Nelayan yang nekat melaut perlu menyiapkan peralatan keselamatan, seperti life jacket, peralatan komunikasi, dan petunjuk arah,” pinta Kepala Basarnas Kota Ternate, Muhammad Arafah. Jumat (16/4).
Basarnas menurut Arafah telah menempatkan sejumlah personil di sejumlah titik guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut. “Kita sudah menempatkan kapal RB 309 di Unit Siaga SAR Bacan, semoga mampu memberikan pelayanan yang nyata untuk pencarian dan pertolongan di wilayah Halmahera Selatan,”tandasnya.(tr4/pur)
