Ternate

Ternate Berlakukan Rapid Antigen Acak kepada Pemudik

×

Ternate Berlakukan Rapid Antigen Acak kepada Pemudik

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Rapid Tes Antigen di Stasiun Pasar Senen (Foto : Merdeka)

HARIANHALMAHERA.COM–Kebijakan pemerintah yang memberlakukan larangan mudik terhitung mulai dari tanggal 6 hingga 17 Mei, membuat sebagian warga Malut yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman, memilih curi start dengan memilih mudik lebih awal.

Hal ini dapat dilihat dari antrian di loket penjualan tiket kapal di pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Dari pantauan Harian Halmahera sejak Jumat pekan lalu, antrian panjang dan saling berdesa-desakan sudah terjadi di depan loket tiket. Selain membeli tiket, para penumpang kapal pelni ini juga antri untuk melakukan rapid tes antigen sebagai syarat untuk mudik.

Di Tempat terpisah, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ternate, Zainal Abidin menegaskan, penutupan sementara aktivitas pelayaran penumpang antar provinsi mulai dilakukan Kamis (6/5). Penutupan jalur antar propinsi itu, menindaklanjuti Surat Edaran Satuan Tugas Covid-19 Malut nomor: 0020/sek/ST Covid-19/MU/IV/2021 terkait peniadaan mudik di Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jelang penutupan ini, ASDP akan menyiapkan dua armada kapal untuk melayani pelayaran rute Ternate – Bitung, Sulawesi Utara.  “Pelayaran akan kembali dibuka pada Senin 17 Mei mendatang ,”katanya

Dia mengatakan, penutupan rute pelayaran kapal Feri ini hanya untuk rute antar provinsi. “Kalau untuk pelayaran antar kabupaten/kota masih terlayani,” katanya.

Meski tidak ditutup, pihaknya juga tetap menyiagakan armada di beberapa rute yang dianggap berpotensi terjadi lonjakan penumpang, seperti Ternate–Tidore PP. “Khusus untuk rute Ternate – Tidore ini bukan mudik  tapi sebatas silaturahmi dan setelah itu balik lagi,”tambahnya.

Khusus untuk  persyaratan seperti rapid test antigen, dia mengakui, masih akan berkoordinasi dengan KSOP dan Polda Malut. “Jadi kita belum tahu apakah penumpang wajib Rapid Test Antigen atau menerapkan protokol kesehatan saja,”sambungnya.

Meski begitu, fasilitas Rapid Test Antigen akan disiapkan di pelabuhan. “Harganya Rp 150 ribu, tapi kita masih tunggu hasil pembahasan dengan instansi terkait,”tutupnya.

Terpisah, Sekretaris Satgus Covid-19 Ternate, M. Arif Gani mengatakan tidak semua calon penumpang mudik di dalam provinsi diwajibkan rapid test antigen. Rapid test antigen itu akan dilakukan secara acak kepada salah satu penumpang, apabila terjadi kerumunan.

“Perwakilan calon penumpang sebagai sampel, agar bisa dipastikan apakah dalam rombongan ada yang positif atau negatif,”terang Arif usai menggelar rapat bersama di kantor Walikota,Jumat kemarin.

Dalam rapat itu juga membahas peniadaan mudik sekaligus menindaklanjuti Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 dari Satgas Covid -19 tingkat pusat dan edaran dari Satgas Civod-19 Malut terkait peniadaan mudik di Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Meski tetap diizinkan mudik, namun dia menegaskan tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. “Nanti akan dilihat pada pergerakan penumpang. Karena dalam surat edaran Satgas COVID-19 Malut, mengangkut penumpang hanya kapasitas 70 persen. Tidak bisa lebih dan teknisnya dikembalikan ke masing-masing daerah untuk mengatur jalan mudik lebaran,” tandasnya.(tr4/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *